Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenko PMK: Inisiatif Sekolah Dibutuhkan untuk Hadapi Kendala Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19

Menurut Agus Sartono, inisiatif dari guru dan sekolah sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan untuk menjalani pembelajaran.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemenko PMK: Inisiatif Sekolah Dibutuhkan untuk Hadapi Kendala Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
SEMPROT DISINFEKTAN DI SEKOLAH - PMI Kota Tangerang melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan sekolah SMP Negeri 20 Kota Tangerang, Rabu (9/12/2020). Program rutin yang digelar di masa pandemi ini selain untuk mencegah penyebaran Covid-19, juga untuk membunuh kuman dan bakteri sehingga bisa membuat para siswa merasa aman dan nyaman saat berada di.lingkungan sekolah, terlebih nanti pada saat pelaksanaan belajar tatap muka mereka terhindar dari paparan Covid-19. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Agus Sartono mengatakan saat ini dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran selama pandemi Covid-19.

Menurut Agus, inisiatif dari guru dan sekolah sangat dibutuhkan di tengah keterbatasan untuk menjalani pembelajaran.

"Inisiatif dari pihak sekolah sangat diperlukan. Dengan menggunakan tiga pendekatan yang diamanatkan oleh Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, konsep 3N, yakni Niteni, Niroke, dan Nambahi yang berarti mengamati, meniru, dan menambahkan. Pendekatan ini bisa dilakukan dimana pun," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Minggu (13/12/2020).

Siswa menggunakan fasilitas WiFi gratis saat mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh di Balai Warga Kelurahan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020). Kelurahan Kuningan Barat menyediakan fasilitas jaringan internet atau WiFi gratis yang dapat digunakan pelajar guna meringankan beban orang tua murid terkait kebutuhan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19. Tribunnews/Jeprima
Siswa menggunakan fasilitas WiFi gratis saat mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh di Balai Warga Kelurahan Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (27/8/2020). Kelurahan Kuningan Barat menyediakan fasilitas jaringan internet atau WiFi gratis yang dapat digunakan pelajar guna meringankan beban orang tua murid terkait kebutuhan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Masa Pandemi Covid-19 membuat pola pendidikan berubah dari tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh.

Bagi daerah yang mengalami kendala akses internet dan ketiadaan gawai, pembelajaran jarak jauh cukup sulit untuk dilakukan. Selain itu, proses belajar mengajar yang membutuhkan praktek secara langsung juga mengalami kendala.

Menurut Agus, guru adalah pihak yang bisa mendidik anak-anak penerus bangsa di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Siapa yang bertanggung jawab untuk hal itu? jawabannya adalah guru. Karena itu mari setiap kita menjadi guru. Jadi tidak hanya dosen atau guru di sekolah, kita semua harus menjadi guru," tutur Agus.

Seperti diketahui, Pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19. 

Dalam SKB yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, serta Menteri Dalam Negeri ini disebutkan satuan pendidikan diperbolehkan melaksanakan pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021, dengan syarat protokol kesehatan yang ketat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas