Kemendikbud: Pandemi Covid-19 Mempercepat Digitalisasi Pembelajaran di Kampus
Pandemi yang tengah melanda kian mempercepat transformasi, dimana perguruan tinggi dituntut untuk mengadopsi metode pembelajaran daring.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan transformasi pendidikan secara digital sudah dilakukan sejak 20 tahun silam.
Namun, Nizam mengatakan, prosesnya sangat lamban karena sebagian besar perguruan tinggi masih belum menyadari pentingnya penggunaan teknologi digital dalam kurikulum.
Menurut Nizam, pandemi yang tengah melanda ini kian mempercepat transformasi tersebut dimana perguruan tinggi dituntut untuk mengadopsi metode pembelajaran daring.
"Saat pandemi ini seluruh kampus sudah menjadi digital hanya dalam beberapa minggu, dimana seluruh pembelajaran berbasiskan digital. Sebenarnya ini dapat dikatakan sebagai mikro digital dari transformasi tadi," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).
Baca juga: Dukung Belajar dari Rumah, Kemendikbud Luncurkan Akun Pembelajaran Digital
Nizam mengungkapkan Kemendikbud juga mempercepat transformasi digital melalui program Kampus Merdeka.
Program tersebut memperbolehkan mahasiswa mengambil mata kuliah di luar program studinya.
Menurut Nizam, hal ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menambah pengetahuan digitalnya dengan mengambil mata kuliah yang berkaitan dengan internet of things.
"Ditjen Dikti juga berkolaborasi dengan pemain teknologi global seperti Google melalui program mikro kredensial dan program bersertifikat yang diakui oleh mereka. Ini disiapkan untuk tahun depan, namun beberapa program telah dibuka pendaftarannya," ucap Nizam.
Baca juga: Kemendikbud Ajak Penguatan Identitas ASEAN Melalui Bahasa
Selain itu, Kemendikbud juga mendorong akselerasi transformasi pendidikan di sekolah dasar, satu di antaranya melalui program Kampus Mengajar.
Dalam program ini, mahasiswa dapat mendampingi guru dalam pemanfaatan teknologi guna mempermudah proses pembelajaran, khususnya melalui metode pembelajaran daring semasa pandemi.
"Sehingga kampus tidak hanya berjalan sendiri, melainkan berkolaborasi dengan mitra industri, pemain teknologi global, serta masyarakat seperti pengembangan UMKM, pembangunan desa dan kota pintar yang disinergikan melalui program Kampus Merdeka," pungkas Nizam.