Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketua YLKI: Kalau Saya Jadi Presiden, Yang Saya Reshuffle Pertama Adalah Menteri Kesehatan

Menurutnya Terawan patut di-reshuffle karena tidak punya kapasitas yang cukup sebagai pejabat publik yang membidangi kesehatan.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Ketua YLKI: Kalau Saya Jadi Presiden, Yang Saya Reshuffle Pertama Adalah Menteri Kesehatan
TRIBUNNEWS/APFIA
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua YLKI Tulus Abdi menyebut jika dirinya adalah Presiden Joko Widodo, maka menteri pertama yang akan di-reshuffle adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Hal ini disampaikan Tulus saat konferensi pers virtual, Jumat (18/12/2020).

"Sedang isu reshuffle di kabinet Jokowi, maka kalau saya jadi Presiden Jokowi, yang akan saya reshuffle pertama adalah Menteri Kesehatan," kata dia.

Menurutnya Terawan patut di-reshuffle karena tidak punya kapasitas yang cukup sebagai pejabat publik yang membidangi kesehatan.

Selain itu Terawan juga diduga telah membangkang terhadap regulasi. 

"Secara regulasi kita menganggap Menkes telah melakukan pembangkangan regulasi. Ini harus digarisbawahi, Menkes telah melakukan pembangkangan regulasi karena tidak menjalankan amanat RPJMN 2020," kata dua.

Baca juga: Revisi PP Tembakau Mandek, YLKI Nilai Menkes Tidak Peduli Kesehatan Masyarakat

Terawan dianggap membangkang terhadap regulasi lantaran belum mengamandemen PP 109/2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.

Berita Rekomendasi

Sesuai amanat Perpres no 18 tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), PP 109/2012 tentang Produk Tembakau itu harusnya sudah diamandemen dalam dua tahun terakhir.

Namun proses amandemen PP Produk Tembakau itu belum berjalan, bahkan mandek.

Walhasil, angka prevalensi perokok pada anak meningkat signifikan.

"Ini mungkin saya kira satu-satunya Menkes di dunia yang tidak paham soal kesehatan publik dalam konteks pengendalian tembakau di Indonesia," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas