Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BIN: Tidak Ada Anggota Kami yang Ditangkap FPI, Itu Hoaks!

Wawan Hari Purwanto menegaskan kabar yang menyatakan tiga anggota BIN tertangkap FPI adalah berita bohong atau hoax. 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in BIN: Tidak Ada Anggota Kami yang Ditangkap FPI, Itu Hoaks!
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Wawan Hari Purwanto saat mengunjungi kantor redaksi Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta Pusat, Kamis (3/10/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menegaskan kabar yang menyatakan tiga anggota BIN tertangkap FPI adalah berita bohong atau hoax. 

Wawan menegaskan ketiga orang yang ditangkap oleh FPI adalah anggota BIN gadungan. 

"Itu semua adalah hoax. Tidak ada nama anggota BIN sebagaimana dilansir tertangkap oleh FPI, mereka semua yang disebutkan oleh FPI jelas-jelas bukan anggota BIN, alias anggota BIN gadungan. Juga tidak ada operasi yang bernama operasi Delima di BIN. Untuk apa membuntuti pimpinan FPI, ketemu langsung saja bisa," kata Wawan ketika dikonfirmasi pada Minggu (20/12/2020).

Selain itu, kata Wawan, kartu anggota yang digunakan ketiga orang yang mengaku anggota BIN tersebut juga palsu. 

Baca juga: Polisi akan Panggil Koordinator Aksi 1812 Rijal Kobar

Wawan mengungkapkan banyak orang mengaku anggota BIN di berbagai wilayah di Indonesia dan banyak juga yang dijatuhi hukuman di pengadilan. 

"Apalagi membawa kartu identitas, hal ini tidak mungkin dilakukan dalam operasi intelijen. Apalagi disebut ada Deputi 22, tidak ada Deputi 22 itu di BIN," kata Wawan. 

Selain itu, Wawan mengungkapkan di BIN tidak ada Surat Perintah (Sprint) tertulis operasi apapun.

BERITA REKOMENDASI

Sehingga, kata Wawan, kalau ada surat perintah berisi nama dan sandi operasi secara tertulis, apapun itu namanya, semua tidak benar sebab di BIN tidak lazim ada tugas operasi di-sprint-kan.

"Jika ada orang yang mengaku-aku dari BIN silakan dilaporkan kepada yang berwajib. Biar jelas dan tuntas secara hukum dan tidak digoreng di panggung opini publik," kata Wawan. 

Sebelumnya, terkait kasus penembakan di KM 50 tol Jakarta-Cikampek, beredar sebuah video berdurasi kurang lebih 5 menit terkait anggota Front Pembela Islam (FPI) dan Badan Intelijen Negara (BIN) yang kemudian ramai diperbincangkan di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah anggota FPI berhasil memeriksa identitas 3 orang yang diduga merupakan anggota BIN.

Sebelumnya 3 orang tersebut mengaku sebagai wartawan dengan adanya kartu pers.


Namun, anggota FPI menemukan kartu tanda anggota BIN juga di dalam dompet ketiga orang tersebut.

Disebut-sebut orang yang mengaku anggota BIN itu membuntuti imam besar FPI Rizieq Shihab sejak keluar dari Sentul hingga ke tol. Jakarta-Cikampek.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas