Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ICMI dan Dai Kondang Sambut Bank Syariah Indonesia Sebagai Jalan Keberkahan

ICMI mendukung penuh pendirian bank syariah hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in ICMI dan Dai Kondang Sambut Bank Syariah Indonesia Sebagai Jalan Keberkahan
TRIBUNNEWS/CHAERUL UMAM
Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menilai penggabungan usaha (merger) tiga bank syariah milik Himbara telah sesuai dengan saran lembaga tersebut beberapa tahun lalu.

Karena itu, ICMI mendukung penuh pendirian bank syariah hasil merger yang bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk.

Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengatakan kehadiran Bank Syariah Indonesia patut disyukuri.
Alasannya, bank ini membuktikan bahwa integrasi bisnis industri perbankan syariah bukan hal yang mustahil dilakukan.

“Bagus, kami bersyukur karena itu kan sudah saran kami dua tahun lalu. Memang bagus karena itu mengintegrasikan semua bank syariah yang punya pemerintah, daripada terlalu banyak. Setidaknya itu mengintegrasikan, menterpadukan semua sehingga kekuatannya bisa menjadi terpadu,” ujar Jimly dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (20/12/2020).

Proses merger Bank Syariah Indonesia hingga kini masih berlangsung.

Baca juga: BNI Syariah Tarik Minat untuk Hijrah ke Hasanah Card

Entitas hasil merger PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank BRI Syariah Tbk, ini direncanakan terbentuk efektif pada 1 Februari 2021.

Saat ini, Akta Penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara telah ditandatangani oleh direksi masing-masing bank.

Berita Rekomendasi

Penandatanganan dilakukan pasca RUPSLB untuk menyetujui merger dilakukan masing-masing bank pada pekan lalu.

“Market share dari keuangan syariah itu juga bisa diperluas (akibat merger bank syariah). Sejak awal ICMI sudah menyarankan, saya sudah bicara dengan Wapres Jusuf Kalla waktu itu, saya juga bicara dengan Presiden Jokowi,” kata Jimly.

Pandangan serupa disampaikan Pengamat Ekonomi dan Dai terkemuka asal Solo, Jawa Tengah, Ustaz Wijayanto.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Janji Alokasikan 23 Persen Pembiayaan ke UMKM

Dalam sebuah diskusi daring yang diselenggarakan Jumat (18/12/2020) lalu, Wijayanto menyebut kehadiran bank syariah hasil merger sebagai hal yang luar biasa.

Dia mengimbau masyarakat, khususnya pemeluk agama Islam, untuk menerima kehadiran Bank Syariah Indonesia.

Keberadaan bank tersebut dianggap menjadi jalan keberkahan dan menjadi jaminan agar masyarakat tidak lagi merasa takut dan sedih jika hendak bertransaksi keuangan melalui lembaga perbankan.

“Orang Islam harus Ahlan Wa Sahlan. Sikap kita kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan syariah maka kita harus menerima, karena itu jalan keberkahan. Dengan syariah ada jaminan,” ujar Wijayanto.

“Maka, sekali lagi kita harus welcome sebagai orang Islam, dan harusnya prospek karena orang Islam semuanya harus ikut syariah. Karena dengan syariah, satu, ada keberkahan. Kedua, akan tinggi derajatnya. Ketiga, akan ada jaminan dia tidak sedih dan dia tidak takut. Jadi dengan adanya (bank) syariah ini luar biasa,” tambahnya.

Bank merger syariah nanti digadang memiliki aset total Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Siapkan Cabang di Dubai Tahun Depan

Jumlah tersebut menempatkan bank hasil merger masuk daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

Entitas hasil merger nanti bernama PT Bank Syariah Indonesia Tbk, dan berstatus sebagai perusahaan terbuka.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. menyatakan akan terus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. menyatakan akan terus mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia. (IST)

Berdasarkan susunan pengurus yang sudah ditetapkan, bank hasil merger akan dipimpin oleh Hery Gunardi selaku Direktur Utama.

Hery akan didampingi dua Wakil Direktur Utama yakni Ngatari dan Abdullah Firman Wibowo serta 7 pejabat direktur lainnya.

Bank Syariah Indonesia akan melayani seluruh segmen masyarakat dan nasabah, mulai dari kelompok ritel, UMKM, wholesale, dan investor global.

Untuk menjangkau pendanaan dan melayani investor global, Bank Syariah Indonesia berencana memiliki kantor representasi di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), setelah beroperasi nanti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas