Anies Baswedan Akui Kasus Covid Meroket, Dinkes DKI Sebut Kapasitas Ruang Isolasi Sisa 15 Persen
Lonjakan kasus Covid-19 ini berpotensi kembali meroket saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 terus meroket menjelang libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Hal ini diakui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, tren peningkatan kasus ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir.
Bahkan, periode dua pekan terakhir lonjakan kasus Covid-19 mencapai 13,3 persen dengan total kasus tembus angka 163.111.
Baca juga: Sri Mulyani Singgung Injak Rem Akibat Kasus Covid-19 Masih Naik di Desember
Dari hasil evaluasi, Anies Baswedan mengatakan, lonjakan kasus tak terlepas dari tingginya mobilitas warga yang keluar masuk Jakarta.
Data dari Facebook Data for Good menunjukan bahwa pada tanggal 8 Desember 2020 atau sehari sebelum Pilkada, ada pergerakan cukup masif masyarakat dari dalam Jabodetabek ke luar.
Hal ini pun berimplikasi pada pergerakan kembali mereka ke Jabodetabek.
Baca juga: Wagub DKI: Pak Anies Sehat dan Tetap Pimpin Rapat
"Tanggal 8 Desember 2020 (1 hari sebelum Pilkada) ada pergerakan dari dalam Jabodetabek ke luar Jabodetabek," ucapnya, Senin (21/12/2020).
Lonjakan kasus Covid-19 ini berpotensi kembali meroket saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Untuk mengantisipasi hal itu, Anies Baswedan menerbitkan Seruan Gubernur (Sergub) Nomor 17 Tahun 2020 tentang Pengendalian Kegiatan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 pada Masa Libur Hari Raya Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Baca juga: Anies Dijenguk Istri dan Anak-anaknya setelah Berpisah 16 Hari, Melepas Rindu di Balik Jendela Kaca
"Mobilitas penduduk ini akan kami pantau dan dikendalikan agar tak terjadi penularan. Baik orang dari luar ke Jakarta maupun sebaliknya," ujarnya dalam keterangan yang diterima TribunJakarta.com.
Orang nomor satu di DKI ini pun mengimbau seluruh warganya untuk tetap berada di rumah dan mengurangi aktivitas di luar.
"Perlu bagi kita khususnya para keluarga di Jakarta untuk menahan diri tidak melakukan aktivitas liburan ke luar rumah, terlebih keluar dari Jakarta," tuturnya.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar penularan Covid-19 bisa segera dikendalikan.