Fachrul Razi Telah Berkemas Tinggalkan Rumah Dinas Menteri Sejak Pagi Tadi
Dari depan, hanya ada sejumlah petugas keamanan dalam rumah dinas yang enggan dimintai keterangan.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana rumah dinas menteri agama telah sepi dari aktivitas apapun setelah pengumuman nama menteri baru oleh presiden Joko Widodo (Jokowi) siang tadi.
Fachrul Razi diganti dari jabatannya sebagai menteri agama digantikan Yaqut Kholil Qoumas pada Selasa (22/12/2020).
Tribunnews.com pun mendatangi rumah dinas yang biasa digunakan oleh menteri agama di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Selasa (22/12/2020) sekitar pukul 17.30 WIB.
Dilihat dari depan, rumah dinas berwarna cat putih itu telah kosong dan sepi aktivitas.
Pagar berwarna hitam setinggi lebih dari 1 meter itu pun tampak tertutup rapat.
Baca juga: Sandiaga Uno dan Risma Jadi Menteri, Pengamat: Karpet Merah Menuju Capres 2024
Baca juga: Sandiaga Uno Jadi Menteri Jokowi, Politikus Nasdem: Percuma Saya Berdarah-darah di Pilpres 2019
Tidak ada satupun mobil dinas ataupun pribadi yang terparkir di halaman rumah tersebut.
Dari depan, hanya ada sejumlah petugas keamanan dalam rumah dinas yang enggan dimintai keterangan.
Dikonfirmasi terpisah, petugas keamanan di kompleks Jalan Widya Chandra menyebutkan Fachrul Razi memang telah keluar dari rumah dinasnya sejak pagi tadi.
Dijelaskan dia, barang-barang yang berada di rumah tersebut telah dikemas sejak beberapa hari sebelumnya.
Pada pagi tadi, dia pun telah meninggalkan rumah dinasnya.
"Sudah pulang dari pagi. Puncaknya tadi pagi," kata petugas keamanan yang mengenakan pakaian berwarna hitam itu.
Dari informasi yang dia dengar, Fachrul Razi pulang ke rumah pribadinya yang berada di Bambu Apus, Jakarta Timur.
"Tadi juga pulang katanya ke rumah pribadinya ke Bambu Apus," pungkasnya.
Profil Yaqut
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya menunjuk Yaqut Kholil Qoumas menjadi Menteri Agama untuk menggantikan Facrul Razi, pada Selasa (22/12/2020).
Gus Yaqut, demikian sapaannya, sebelumnya adalah seorang anggota DPR RI dari Fraksi PKB periode 2019-2024.
Pada 27 Januari 2015, Yaqut Cholil Qoumas dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 dari PKB.
Pria kelahiran Rembang, 04 Januari 1975 lalu itu duduk di Komisi II DPR RI yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.
Mengutip Laman Facebook GP Ansor, Gus Yaqut adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor dan Panglima Tertinggi Banser NU.
Di laman GP Ansor itu, disebutkan dia adalah putera dari tokoh NU dari Rembang, KH Cholil Bisri dan keponakan KH Mustofa Bisri—yang biasa disapa Gus Mus.
Gus Yaqut adalah cucu dari KH Bisri Mustofa dari Rembang, Pendiri Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang.
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut dikenal sebagai tokoh muda NU Rembang.
Lulus dari SDN Kutoharjo (1981 – 1987), Gus Yaqut lantas melanjutkan pendidikannya ke SMPN II Rembang (1987 – 1990) lalu meneruskan pendidikannya ke SMAN II Rembang (1990 – 1993) dan Universitas Indonesia Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP).
Selama di Universitas Indonesia, Gus Yaqut pernah menjadi Ketua PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Cabang Depok tahun 1997-1999.
Dalam perjalanan politiknya, Gus Yaqut pernah menjabat sebagai Ketua DPC PKB Rembang (2001-2015) dan menjadi anggota DPRD Rembang (2004-2005) hingga ia terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang (2005-2010).
Sebelum terpilih menjadi Ketua Umum GP Ansor, Gus Yaqut menjabat salah satu ketua GP Ansor (2011-2016). Pada Kongres GP Ansor XV yang digelar di Pondok Pesantren Pandanaran, Sleman, Yogyakarta, Gus Yaqut terpilih secara aklamasi menjadi ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Wahid.
Dia mendapat dukungan mayoritas pengurus cabang dan wilayah GP Ansor di seluruh Indonesia.
Putra Pendiri PKB
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Ansor, Yaqut mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Yaqut bertugas dalam Komisi II - Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.
Riwayat Pendidikan dan Karier
Dikutip dari laman DPR, inilah riwayat pendidikan dan karier Gus Yaqut:
Riwayat Pendidikan
SDN KUTOHARJO (1981-1987)
SMPN II REMBANG (1987-1990)
SMAN II REMBANG (1990-1993)
Universitas Indonesia Jurusan Sosiologi
Baca juga: Positif Covid-19, Anies Baswedan Ceritakan Kegiatannya saat Isolasi Mandiri di Rumah Dinas
Riwayat Pekerjaan
RADIO MATA AIR FM REMBANG, sebagai: KOMISARIS (2012)
PEMERINTAH DAERAH KAB REMBANG, sebagai: WAKIL BUPATI (2005-2010)
DPRD KAB. REMBANG, sebagai: ANGGOTA (2004-2005)
Riwayat Organisasi
PIMPINAN PUSAT GP ANSOR, sebagai: KETUA UMUM (2016-2021)
PIMPINAN PUSAT GP ANSOR, sebagai: KETUA (2011-2016)
DPC PKB BANDUNG, sebagai: KETUA (2001-2015)
PMII DEPOK, sebagai: KETUA UMUM (1997-1999)
Perintahkan Banser
Tribunnews.com mengabarkan, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur berkoordinasi dengan aparat keamanan guna menjaga kediaman Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, di Pamekasan, Madura.
Langkah tersebut dilakukan Gus Yaqut setelah kediaman ibu Mahfud digeruduk sekelompok orang pada Selasa (1/12/2020) kemarin.
Gus Yaqut mengungkapkan sejumlah pertimbangan yang menjadi dasar instruksi tersebut antara lain adalah kemanusiaan, mengingat ketika kejadian ibunda Mahfud MD yang berusia 90 tahun sedang berada di rumah tersebut.
Selain itu, ia mengatakan Banser juga diwajibkan menjaga kiai, tokoh, dan aset Nadhlatul Ulama.
"Banser wajib menjaga kiai, tokoh dan aset NU," kata Gus Yaqut ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (2/12/2020).
Baca juga: Ratusan Pendukung Rizieq Shihab Geruduk Rumah Mahfud MD di Pamekasan: Ibu Trauma
Baca juga: Keponakan Mahfud MD: Penghuni Ketakutan, Massa Beringas dan Ancam Bakar Rumah Jika HRS Dipenjara
Namun, Gus Yaqut tidak menjelaskan secara spesifik berapa jumlah personel Banser yang dikerahkan.
"Saya menginstruksikan. Kalau mengerahkan, bisa ratusan ribu se-Jawa timur. Saya minta Banser Jawa Timur untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan terlebih dahulu. Kami back up secukupnya," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menilai tindakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan tersebut tidak boleh dibiarkan.
Ia bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai mobokrasi.
"Mobokrasi seperti yang terjadi di Pamekasan seperti itu, tidak boleh dibiarkan. Tidak boleh ada kelompok yang merasa kuat lalu memaksakan kehendaknya. Jika tidak sepakat dengan apa yang dilakukan Pak Mahfud, tabayyun saja. Atau proses secara hukum," kata Gus Yaqut.