Hari Ibu, Politikus PKS Ingatkan Pentingnya Perlindungan Kaum Perempuan di Masa Pandemi Covid-19
Kurniasih Mufidayati mengatakan peringatan Hari Ibu arus menjadi pengingat adanya kebijakan yang melindungi kaum ibu dari bahaya Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengatakan peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2020 harus menjadi pengingat adanya kebijakan yang melindungi kaum ibu dari bahaya Covid-19.
Mufida mengungkapkan kasus kematian akibat Covid-19 pada kelompok perempuan di Indonesia menunjukkan proporsi yang lebih tinggi yaitu 57,7 persen dibanding laki-laki yang 43,3 persen.
Berdasarkan data, Mufida juga menyebut kelompok usia produktif 19-45 tahun menjadi yang paling banyak terkena serangan virus SARS-Cov-2 ini yaitu usia 19-30 tahun sebenyak 24,7% dan usia 31-45 tahun sebanyak 30,4%.
Baca juga: Jokowi: Salam Hormat Untuk Para Ibu dan Perempuan Indonesia yang Tetap Kuat Serta Bersemangat
"Disadari atau tidak, kelompok perempuan dewasa (ibu-ibu) menjadi kelompok yang paling rentan terpapar covid-19 dan juga dengan risiko kematian yang tinggi. Banyak pintu bagi potensi tertularnya ibu dalam pandemi covid-19 ini," ujar Mufida, dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).
Ketua Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS ini menambahkan ibu bisa tertular dari suami maupun anak remajanya yang bekerja atau beraktivitas di luar meskipun ibu tetap di rumah saja.
Menurutnya sudah cukup banyak kasus penularan dengan pola ini yang menyebabkan terjadinya klaster keluarga.
Baca juga: Kumpulan Doa untuk Orangtua di Hari Ibu serta 30 Ucapan Selamat Hari Ibu
Ibu bekerja, kata dia, juga berpotensi terpapar di tempat bekerja atau dalam perjalanan bekerja seperti yang juga banyak terjadi. Ibu juga bisa terpapar Covid-19 saat ke pasar atau berbelanja keluar memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Padahal dilema terbesar bagi ibu apalagi yang memiliki balita adalah ketika dirinya terpapar covid-19, sulit untuk melakukan isolasi terkendali di tempat isolasi khusus atau di rumah sakit karena harus memberikan perhatian juga kepada balitanya. Sehingga cenderung memlih isolasi mandiri di rumah," kata Mufida.
Sebab itu, lanjut Mufida, Satgas Penanganan Covid-19 harus memberikan perhatian secara khusus pada penanganan pandemi Covid-19 terutama pada kaum ibu dan anak.
"Bahaya yang mengancam ibu dan anak bukan hanya Covid-19. Angka kematian ibu dan anak di beberapa kabupaten/kota mengalami peningkatan saat pandemi ini. Refleksi Hari Ibu harus melahirkan tata laksana khusus penanganan kesehatan terutama Covid-19 pada ibu dan anak," jelasnya.
Baca juga: Momen Hari Ibu, Presiden Jokowi Kenang Ibunda yang Telah Tiada
Mufida menyebut pada peringatan Hari Ibu 2020, DPP PKS meluncurkan Gerakan Nasional PKS Peduli Ibu Sehat.
Alasannya, sehatnya ibu bisa memengaruhi kokohnya keluarga dan pada akhirnya membuat masyarakat kuat.
"Kalau sosok ibu di keluarga kesehatannya terganggu, stabilitas keluarga juga sedikit banyak akan terganggu. Apalagi misalnya seorang ibu terpapar Covid-19. Ada banyak hal kompleks yang akan menjadi persoalan turunan baik bagi keluarga maupun lingkungan sekitar. Sebab itulah PKS hadir dengan gerakan PKS Peduli Ibu Sehat," ujar Mufida.