Sandiaga Uno dan Risma Jadi Menteri, Pengamat: Karpet Merah Menuju Capres 2024
Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan 6 menteri baru di jajaran Kabinet Indonesia Maju.
Editor: Hasanudin Aco
"Kita ingin presiden nantinya adalah yang berkompeten dan sukses di pemerintahan sehingga kalau jadi presiden tidak kagok-kagok amat," ujar Qodari.
Menurut dia, Jokowi sebelum jadi presiden dulunya adalah wali kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.
Demikian pula SBY sebelum jadi presiden adalah pernah menjadi menteri.
"Menjadi menteri atau kepala daerah adalah dua panggung terbaik menjadi presiden 2024," ujar Qodari.
Dia mengatakan Jokowi memilih menteri yang benar-benar dianggap bisa bekerja.
"Pak Jokowi setahu saya senang dengan kepala daerah atau menteri yang dianggap berhasil bekerja. Pak Jokowi itu sutradara juga. Dia atur siapa yang bagaimana 2024 nanti yang maju adalah sosok yang berhasil dan berprestasi di bidangnya masing-masing," ujar Qodari.
"Ini bagus. Artinya nanti di Pilpres 2024 masyarakat punya pilihan dari best of the best. Jangan sampai masyarakat memilih yang populer tapi tidak berprestasi," ujarnya.
Karpet merah
Sementara itu, Pengamat Politik dan Hukum Ketatanegaraan dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Agus Riewanto, menilai Sandi bisa dapat karpet merah untuk maju dalam kontestasi Pilpres ke depan jika ditunjuk sebagai menteri.
"Panggung menteri itu menjadi kesempatan seseorang untuk menjadi tokoh nasional," ungkap Agus kepada Tribun Solo, Senin (21/12/2020).
Sehingga, Sandi dipandang akan dengan mudah menjadi sosok yang akan kembali bertarung di kancah Pilpres, termasuk Pilpres 2024 mendatang.
"Bisa jadi Sandiaga Uno akan mendapat karpet merah untuk menjadi capres atau cawapres di kemudian hari," imbuhnya.
Hal itu dinilai Agus akan merugikan PDIP.
"Karena (menunjuk Sandi menjadi menteri) memberi panggung dia untuk menjadi tokoh nasional."