Taiwan Tangguhkan Penempatan PMI, Politikus PKS: Selesaikan Agar Tidak Menambah Jumlah Pengangguran
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani merespons adanya penangguhan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Taiwan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani merespons adanya penangguhan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) oleh Taiwan.
Penangguhan tersebut dikarenakan banyak pekerja migran Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19.
Netty meminta pemerintah agar segera menyelesaikan masalah tersebut karena dapat menambah angka pengangguran.
"Masalah ini harus segera diselesaikan oleh pemerintah. Penangguhan PMI berpotensi menambah jumlah pengangguran dan meningkatkan angka kemiskinan. Apalagi tidak jarang para PMI menjadi tulang punggung keluarga di kampung halamannya," kata Netty dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).
Sebagaimana diberitakan, TETO, kantor perwakilan ekonomi dan perdagangan Taiwan di Indonesia, menangguhkan kedatangan PMI ke negaranya setelah ditemukan adanya 60 orang yang positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR di sana.
Baca juga: Taiwan Tolak Pekerja Migran Indonesia, BP2MI Bakal Tindak Penyalur yang Manipulasi Hasil PCR
Padahal, menurut info pejabat BP2MI, tes PCR-nya di Indonesia negatif.
Menurut Netty, hal ini perlu dicek silang dengan teliti, apakah 60 orang tersebut terpapar di Indonesia atau justru di sana, saat dalam masa karantina.
"Cek silang ini penting agar tidak muncul opini buruk tentang Indonesia di mata internasional. Jangan sampai kita dianggap mengirimkan PMI positif Covid-19," ucap politikus PKS tersebut.
Netty berpandangan, pemerintah juga harus segera melakukan investigasi terhadap perusahaan yang memberangkatkan PMI (P3MI) agar bekerja secara profesional.
Baca juga: Kepala BP2MI Kecewa Keputusan Taiwan Perpanjang Larangan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
"Harus ada pengawasan standar agar P3MI bekerja jujur dan profesional. Pastikan tidak ada oknum yang sengaja memalsukan data tes PMI yang dikirim ke Taiwan. Kenapa bisa di sini hasil tes negatif, tetapi saat dites di sana hasilnya positif. Ini perlu diselidiki karena menyangkut martabat Indonesia di mata dunia," ucap Netty.
Sementara itu, pihak TETO (Taipei Economic and Trade Office) menyampaikan di Jakarta (19/12) bahwa penangguhan penempatan PMI di Taiwan lebih pada alasan kesehatan akibat pandemi Covid-19, bukan karena motif yang berkaitan dengan masalah politik.
BP2MI Bakal Tindak Penyalur yang Manipulasi Hasil PCR
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku telah melakukan sejumlah langkah menindaklanjuti penolakan Pemerintah Taiwan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.