Ada Varian Baru Virus Corona, Wiku Imbau Warga Disiplin Prokes dan Tak Lakukan Perjalanan saat Libur
Terlepas adanya perkembangan varian Covid-19 terbaru, pemerintah tetap meminta masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Varian baru dari virus Covid-19 telah muncul di Inggris.
Pemerintah akan terus mengikuti perkembangan adanya varian baru dari virus Covid-19 tersebut.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menyampaikan varian baru ini akan dikaji dan dianalisis pada urutan genetikanya.
Hal ini bertujuan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah berdasarkan bukti ilmiah.
"Langkah surveilans akan terus diperkuat oleh pemerintah dengan terus memonitor perkembangan virus yang sangat dinamis ini," ujarnya, dikutip dari Covid19.go.id, Selasa (22/12/2020).
Terlepas adanya perkembangan varian Covid-19 terbaru, pemerintah tetap meminta masyarakat disiplin mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Aduh, Varian Baru Virus Corona Bisa Ganggu Akurasi PCR
Baca juga: Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh, Wali Kota Tangsel Wacanakan Indekos Tempat Isolasi Pasien Corona
Masyarakat harus disiplin 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Protokol kesehatan harus diterapkan dalam setiap aktivitas dan penting dalam mencegah penularan.
"Sehingga kita dapat melindungi diri sendiri dan orang terdekat dari Covid-19."
"Selain itu pemerintah daerah penting memasifkan 3M, sehingga deteksi dini dapat dilakukan kepada masyarakat dan kontak eratnya yang positif Covid-19. Sehingga bisa mendapatkan perawatan," saran Wiku.
Baca juga: Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh, Wali Kota Tangsel Wacanakan Indekos Tempat Isolasi Pasien Corona
Baca juga: Menristek Minta Varian Baru Corona Diwaspadai, Meski Belum Ada Bukti Menular di Indonesia
Dikutip dari Kompas.com, Wiku juga menyarankan masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan selama masa libur panjang Hari Natal dan tahun baru.
"Sebaiknya kita duduk, karena mobilitas penduduk itu akan meningkatkan virus itu untuk menular," kata Wiku di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (24/12/2020).
Ia mengatakan, mutasi virus corona ini berpotensi masuk ke Indonesia, baik melalui penularan dari luar maupun dalam negeri.
"Karena kalau kita melakukan perjalanan mobilitas itu memberi kesempatan pada virus itu untuk menular," katanya.
"Apalagi kalau virus varian baru ini maka potensi menularnya menjadi lebih tinggi," jelas Wiku.
Diketahui, varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah diidentifikasi di Inggris bagian tenggara.
Varian baru penyebab penyakit Covid-19 itu diberi nama VUI-202012/01.
Varian baru virus ini disebut bisa menyebar lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris.
Hingga 13 Desember 2020, telah terkonfirmasi setidaknya 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.
Meski belum ada bukti bahwa strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin, namun kasus yang disebabkan varian baru terus meningkat.
Baca juga: Profesor Ken Osaka Sebut Varian Baru Berkembang 1,7 Kali Lebih Cepat daripada Corona
Baca juga: Varian Baru Virus Corona dari Afrika Selatan Ditemukan di Inggris
Satgas Lakukan Sidak
Masih dikutip dari Covid19.go.id, Satgas Penanganan Covid-19 memperketat mobilitas pelaku perjalanan di libur Natal dan tahun baru.
Pengawasan persyaratan perjalanan akan dilakukan di masing-masing daerah termasuk bagi yang menggunakan transportasi darat.
Satgas Covid-19 akan membentuk pos pengamanan terpadu seperti terminal atau rest area.
"Satgas daerah akan melakukan sidak (inspeksi mendadak) di titik-titik tertentu, pemerintah tetap menganjurkan masyarakat melakukan tes sebagai bentuk tanggung jawab pelaku perjalanan," kata Wiku.
Satgas daerah diminta melakukan pengawasan di wilayah perbatasan, untuk screening para pelaku perjalanan.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Sania Mashabi)