Kapolda Metro Jaya: Jangan Habiskan Energi Untuk Kelompok yang Memproduksi Ketidaktertiban
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menyampaikan RI tidak menghabiskan energi kepada kelompok yang terus memproduksi ketidaktertiban
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menyampaikan Indonesia tak boleh terus terpaku dan menghabiskan energi kepada kelompok yang terus menerus memproduksi ketidaktertiban dan melanggar aturan.
Indonesia, kata Fadil, seharusnya sudah mulai menyongsong dan mengembangkan potensi bangsa yang luar biasa. Tanah air ini dinilai tak boleh terpaku kepada kelompok yang kerap melanggar aturan tersebut.
Baca juga: Ibadah dan Perayaan Natal 2020 di Sumut Berlangsung Aman, Ini Kata Kapolda Irjen Martuani
"Modal kita cukup kekayaan alam kita besar, penduduk kita luar biasa dan beberapa pengamat ekonomi mengatakan di tahun 2045 Indonesia adalah salah satu negara yang dengan pertumbuhan ekonomi yang terbesar di dunia. Jangan kita sia-siakan hal tersebut. Jangan menghabiskan energi untuk mengurus orang lain atau kelompok yang terus memproduksi ketidaktertiban sehingga melanggar peraturan," kata Irjen Fadil dalam acara Webinar Silahturahmi Nasional Lintas Agama, Minggu (27/12/2020).
Baca juga: Sambangi Stasiun Senen, Kapolda Metro Pangdam Jaya Adakan Tes Swab Antigen Gratis
Fadil menuturkan Indonesia merupakan negara yang dibangun dengan persatuan dan persaudaraan. Atas dasar itu, tidak ada boleh satupun kelompok yang kerap melakukan penindasan kepada kelompok lainnya.
"Jantung persatuan bangsa dan persaudaraan adalah inti kemanusiaan dan tiap manusia dengan manusia lainnya setara sehingga tidak boleh terjadi penindasan antara manusia yang satu terhadap atau kelompok masyarakat yang lain inti dari kemerdekaan bukan semata-mata kedaulatan negara tetapi memberi hak aman untuk semua warga itu," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan peradaban dan kemajuan besar dunia ditopang berdasarkan tiga hal. Di antaranya, pengetahuan, kemajemukan dan toleransi.
Ia menuturkan ketiga hal inilah yang harus dikedepankan agar setiap anak bangsa dipastikan bisa mengembangkan potensinya tanpa takut ancaman. Khususnya tanpa menghiraukan suku, agama maupun ras.
"Setiap anak bangsa harus diberi rasa nyaman untuk mengembangkan potensinya tanpa ada ketakutan dan kecemasan bangsa besar ini meski sibuk mempersiapkan dan memenangkan masa depan jalan jadi kita harus memenangkan masa depan dan kita harus sibuk menghadapi masa depan," tandasnya.