Kompolnas Desak Polri Transparan Usut Kecelakaan Maut dan Dugaan Pemukulan oleh Aiptu Imam
Kompolnas meminta pihak kepolisian mengusut secara tuntas dan professional terkait kecelakaan maut yang melibatkan anggota Polri
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompolnas meminta pihak kepolisian mengusut secara tuntas dan profesional terkait kecelakaan maut yang melibatkan anggota Polri Aiptu Imam Chambali.
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai kasus tersebut harus diusut secara transparan dan tuntas karena telah mengakibatkan adanya korban jiwa.
Baca juga: Fakta-fakta Baru Kecelakaan Maut di Pasar Minggu: Soal Pemukulan hingga Pengakuan Tersangka
"Saya turut berduka cita atas meninggalnya satu orang korban kecelakaan lalu lintas di Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan ada 2 orang yang mengalami luka-luka. Kecelakaan lalu lintas tersebut harus diusut tuntas penyebabnya. Apalagi ada korban meninggal dunia dan luka-luka sebagai akibatnya," kata Poengky saat dikonfirmasi, Senin (28/12/2020).
Menurutnya, setiap pengendara wajib mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Tidak terkecuali, anggota Polri sekalipun yang harus mentaati aturan tersebut.
"Meski Ditlantas Polda Metro Jaya sudah menetapkan pengemudi Hyundai yang menyerempet Innova yang mengakibatkan hilang kendali dan menabrak tiga orang pengendara sepeda motor. Tetapi perlu dilihat apa yang menjadi penyebab peristiwa tersebut berdasarkan bukti-bukti dan keterangan saksi. Sehingga nantinya dapat dibuktikan di persidangan," jelasnya.
Ia menambahkan pengendara Hyundai yang sempat terlibat cekcok dengan Aiptu Imam Chambali juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan terkait tindak pidana pemukulan.
Poengky meminta penyidik Polri bisa secara profesional untuk mengusut kasus tersebut. Karena diduga, ada keterkaitan antara insiden pemukulan Aiptu Imam yang berujung kecelakaan maut.
"Saya berharap para penyidik profesional dalam menangani kasus kecelakaan lalu lintas dan kasus dugaan pemukulan ini, karena diduga saling terkait dan merupakan sebab akibat yang berujung pada kecelakaan mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan luka-luka. Gunakan scientific crime investigation untuk menguatkan lidik sidik," ungkapnya.
"Mengingat ada laporan pemukulan yang diduga dilakukan anggota Polri, saya berharap pengusutan kasus ini berjalan dengan profesional, transparan dan tidak diskriminatif," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, cekcok antara pengguna jalan berujung terjadinya kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Peristiwa ini menyebabkan satu orang tewas.
Kecelakaan ini disebut berawal dari cekcok antara polisi bernama Aiptu Imam Chambali dengan seorang seorang pemuda bernama Handana Riadi Hanindyoputro (25), saat mengemudikan mobil.
Korban sekaligus saksi peristiwa kecelakaan, M Sharif (41) mengaku melihat Hyundai dengan pelat B 369 HRH yang dikendarai oleh Handana menyerempat mobil Toyota Innova B 2159 SIJ yang dikendarai oleh Imam di jalur lambat hingga hampir keluar jalur.
Peristiwa itu terjadi sejak mobil berada di kawasan SMA 28 Jakarta.
“Kalau dipepet terus, mobil polisi bisa terbalik. Itu dipepet sampai SMP Suluh. Kemudian dipotong oleh mobil polisi di puteran balik dekat Balai Rakyat (GOR Pasar Minggu),” ujar Sharif saat dikonfirmasi, Jumat (25/12/2020) malam.