Cerita Peserta JKN-KIS, Bantu Orang Tuanya Berobat Tanpa Khawatir Biaya Mahal
Cerita Rizki Nurkhayati (23), bagikan pengalamannya menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga.
Penulis: Ayu Miftakhul
Editor: Ifa Nabila
![Cerita Peserta JKN-KIS, Bantu Orang Tuanya Berobat Tanpa Khawatir Biaya Mahal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/peserta-jkn-kis-segmen-pekerja-bukan-penerima-upah-pbpu-kelas-tiga-rizki-nurkhayati.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi kesehatan seseorang dapat menurun dalam waktu yang tidak dapat diprediksi.
Hal ini akan membuat banyak orang merasa kekhawatiran dengan biaya pengobatan yang cukup mahal.
Apalagi bagi yang masyarakat belum memiliki jaminan kesehatan.
Ditambah kondisi kalut di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
Mereka yang harus tetap bekerja maupun beraktivitas di luar rumah menjadi berisiko bila tidak memiliki proteksi terhadap kondisi kesehatannya.
Itulah yang diungkapkan oleh Rizki Nurkhayati (23), peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga.
Rizki Nurkhayati berbagi cerita tentang pengalamannya.
Baca juga: Jaga dan Lindungi si Kecil dengan Program JKN-KIS
Baca juga: Pemdes Ponggok Lindungi Rakyat Kecil dengan JKN-KIS
Pada akhir tahun 2017, Rizki menyadari kedua orang tuanya yang kini mulai memasuki lanjut usia, hingga ia berinisiatif untuk mendaftar menjadi peserta mandiri JKN-KIS.
Belum lama setelah menjadi peserta aktif JKN-KIS, untuk pertama kalinya keluarga Rizki mendapat manfaat menjadi peserta JKN-KIS.
Karena ayahnya yang harus dirujuk ke rumah sakit dan bisa berobat tanpa membayar biaya perawatan.
“Saat itu bapak ada alergi, gatal-gatal cukup parah di sekujur tubuhnya sampai harus dirujuk ke dokter spesialis kulit dan kelamin di rumah sakit rujukan. Alhamdulillah bapak sembuh, dan kami juga tidak terbebani biaya pengobatan karena sudah ada JKN-KIS yang menanggungnya,” kata Rizki, Sabtu (10/12).
Rizki pun pernah berobat ke dokter praktik perorangan yang terdaftar sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) pada JKN-KIS miliknya karena mengalami demam.
Baca juga: Pemdes Ponggok Lindungi Rakyat Kecil dengan JKN-KIS
Baca juga: JKN-KIS, Harta Tak Ternilai bagi Khanafi
Khawatir memiliki gejala Covid-19, ia segera mencari pengobatan yang tak jauh dari rumahnya.
Bersyukur ia segera sembuh setelah mendapat pelayanan yang cepat dari dokter FKTP nya dan tidak terpapar Covid-19.
Di era pandemi ini, mengenali gejala Covid-19 menjadi hal penting yang harus diketahui oleh setiap individu.
Sebagai peserta JKN-KIS, Rizki turut membagikan pesan untuk masyarakat agar terus mematuhi protokol kesehatan supaya pandemi ini segera usai.
Menerapkan disiplin 3M plus, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, plus menjaga pola hidup bersih dan sehat.
“Sekarang kalau ada keluhan kesehatan gampang bisa konsultasi online dari rumah dengan dokter FKTP kita lewat Mobile JKN. Jadi kita juga mengantisipasi pencegahan penularan Covid-19. Dengan begini semua jadi tenang, dan terhindar dari kekhawatiran tertular Covid-19,” ujarnya.
(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.