Dengan JKN-KIS Operasi Katarak Juli Lancar dan Bebas Biaya
Setelah selesai operasi, Juli masih rutin kontrol seminggu sekali selama sebulan tanpa biaya.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Menjadi seorang penjual sarapan yang setiap hari hampir selalu ramai membuat Juli Nadeak (61) harus cekatan dalam melayani pembeli. Namun beberapa bulan terakhir gerakannya menjadi lebih pelan dikarenakan daya penglihatannya yang mulai menurun.
Setelah diperiksa ke dokter spesialis mata, Mak Juli demikian ia biasa disapa, didiagnosa terkena katarak.
“Awalnya bulan April lalu saya merasa pandangan saya kok kabur seperti berbayang. Padahal sebelumnya saya masih bisa melihat dengan jelas tanpa kacamata. Setelah cek ke dokter ternyata saya ada katarak dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi agar tidak semakin parah. Setelah diskusi sama suami, kami setuju pakai BPJS. Ini pertama kalinya saya pakai BPJS, agak deg degan juga awalnya. Apa iya biayanya semua gratis, terus kalau memang iya, apakah kualitas pelayanannya cukup baik. Karena saya takut ini kan berurusan dengan mata. Salah-salah bisa parah akibatnya. Tapi setelah selesai semuanya terjawab. Operasinya tanpa biaya dan saya dapat melihat dengan normal seperti sebelumnya,” ujar Juli saat ditemui tim reporter Jamkesnews di kediamannya di Kota Kabanjahe pada Senin (21/12/2020).
Bahkan setelah selesai operasi, Juli masih rutin kontrol seminggu sekali selama sebulan. Pelayanan kesehatan yang maksimal yang didapatkannya dengan tanpa biaya membuat Juli sadar akan pentingnya memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Karena operasi ini kami sadar bahwa punya BPJS itu wajib. Bagaimana kalau kemarin itu saya bayar uang sendiri sudah pasti susah. Saya sempat nanya ke perawatnya berapa totalnya kalau tidak pakai BPJS. Katanya sampai 8 juta. Di situ baru saya benar-benar bersyukur punya BPJS,” ucap Juli.
Di akhir perbincangan, Juli pun menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program JKN-KIS.
“Terima kasih saya ucapkan. Karena BPJS (JKN-KIS) saya dapat melihat dengan terang lagi tanpa gangguan. Semoga semangat terus melayani masyarakat Indonesia,” tutup wanita kelahiran kota Tebing Tinggi ini. (*)