Maranata: Tak Khawatirkan Kesehatan Keluarga Berkat JKN-KIS
Maranata memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS untuk biaya melahirkan anak kedua, ketiga dan keempatnya.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGBALAI - JKN-KIS telah banyak bermanfaat bagi masyarakat dari seluruh segmen. Salah satu yang telah memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS nya adalah Maranata Sihombing (36).
Ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Tanjung Balai saat mengecek kepesertaan sang anak, senin (21/12/2020) Maranata bersedia membagikan ceritanya.
Maranata memanfaatkan kepesertaan JKN-KIS untuk biaya melahirkan anak kedua, ketiga dan keempatnya.
“Iya kami memanfaatkan JKN-KIS ini untuk biaya melahirkan anak kedua, ketiga dan keempat secara normal. Ketika melahirkan anak pertama, belum mendapat JKN-KIS yang gratis,” tutur peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN tersebut.
Namun untuk proses persalinan anak keempatnya, sang istri mengalami pendarahan yang mengharuskannya menjalani rawat inap di rumah sakit.
“Bulan Mei lalu, istri saya melahirkan di Puskesmas. Namun karena komplikasi katanya dan pendarahan hebat, akhirnya dirujuk ke RSUD Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjungbalai,” ungkap warga Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan tersebut.
Maranata pun berysukur atas pelayanan yang diperoleh. “Masuk rumah sakit itu kemarin selama sehari semalam, jam 3 sore masuk besok sorenya keluar. Pelayanannya cepat dan tidak merepotkan sama sekali. Puskesmas juga tidak lama mengeluarkan rujukan, kami langsung bisa ke UGD rumah sakit. Transfusi darah juga cepat, ketika dibutuhkan langsung ada stok 2 kantong darah. Sebelum ditangani ya memang tes covid-19 dulu, setelah itu USG dan langsung ke ruangan. Ruangannya pun bersih,” imbuh Maranata.
Syukur Maranata bertambah tatkala ia tak mengeluarkan sepeserpun untuk pelayanan tersebut. “Sangat bersyukur sekali saya tidak dipungut biaya apapun. Mulai dari proses melahirkan, ruang rawat inapnya, uang darah dan transfusi darah serta obat semuanya gratis dari JKN-KIS ini,” ungkap Maranata.
Maranata merasa beruntung memiliki JKN-KIS dikarenakan keadaan ekonomi keluarga yang sulit, walau mengaku jarang menggunakan JKN-KIS. Ia merasa sangat terbantu karena kerjaannya juga tidak menentu dan istri tidak bekerja.
"Walaupun ya jarang juga berobat, karena jarak rumah ke puskesmas sekitar 11 kilometer dan jalannya tidak bagus. Semoga kami selalu sehat saja. Kami tidak khawatir kesehatan karena ada JKN-KIS." tutup Syukur.(*)