Gelar Operasi Pasar, Kementan Patok Harga Kedelai Impor Rp 8.500 Per Kilogram
Mentan, Kemendag dan sejumlah asosiasi importir kedelai sepakat menetapkan harga jual kedelai impor Rp8.500 sebagai harga nasional.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga bahan baku tahu tempe, kedelai khususnya yang berasal dari impor alami kenaikan harga akibat pengaruh kondisi harga secara global.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bersama Kementerian Perdagangan dan sejumlah asosiasi importir kedelai sepakat menetapkan harga jual kedelai impor Rp8.500 sebagai harga nasional.
"Sekarang kita sudah punya kesepakatan terhadap standar (harga) supaya semua bisa jalan dengan baik. Tentu ini menghilangkan ego sektor, dan kita capai angka Rp8.500 secara nasional bukan hal yang mudah," ungkap Syahrul dalam acara Operasi Pasar Pengendalian Kedelai, di Lapangan Kopti Semanan, Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (7/1/2021).
Harga jual kedelai impor ini diupayakan bisa bertahan selama 100 hari ke depan.
Agenda dalam upaya stabilisasi harga kedelai impor ini juga disebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo.
"Kita berharap 100 hari ini kondisi kita normalkan sesuai perintah presiden kepada saya," ucap dia.
Agenda ini juga masuk dalam satu di antara rangkaian program SOS inisiasi Kementerian Pertanian.
Program ini punya tujuan memulihkan dan menciptakan keseragaman harga jual kedelai impor di Indonesia, sehingga baik pasokan maupun harga jual kedelai impor tidak terganggu.
Di samping itu, program ini juga sebagai upaya mendekatkan ketersediaan kedelai bagi para pengrajin tahu tempe di dalam dan di luar Pulau Jawa.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini mengatakan selama 100 hari ke depan pihaknya akan mengupayakan harga Rp8.500 sebagai harga nasional, sekaligus menggencarkan penguatan pembibitan kedelai lokal di daerah.
Selama ini kata Syahrul, produksi kedelai lokal di Indonesia telah mencapai 450 ribu kilogram.
Tapi angka ini akan terus diupayakan meningkat seiring dengan terlaksananya program SOS.
"Tentu saja 100 hari pertama pembibitan harus lebih kuat. Sebagian untuk kita makan, sebagian langsung ditabur untuk 100 hari kedua. Saya bisa ukur berapa hasilnya," tegas dia.
Baca juga: Satgas Pangan Polri Sidak ke Gudang Importir Kedelai, Penimbun Kedelai Bakal Dipidana
Diketahui harga kedelai impor alami kenaikan sebesar Rp9.300 per kilogram, dari sebelumnya berkisar Rp7.200 per kilogram.
Penyebabnya karena harga kedelai impor yang menjadi bahan produksi utama pengrajin tahu tempe dalam negeri terdampak akibat kondisi global.
Akibatnya, produsen tahu tempe dalam negeri menaikkan harga jual, hingga lakukan aksi mogok produksi.