Abu Bakar Baasyir Minta Maaf
Hal tersebut disampaikan Abu Bakar Baasyir saat akan meninggalkan Lapas Gunung Sindur lantaran dinyatakan bebas murni.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Abu Bakar Baasyir menyampaikan permintaan maaf kepada petugas Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jumat (8/1/2021).
Hal tersebut disampaikan Abu Bakar Baasyir saat akan meninggalkan Lapas Gunung Sindur lantaran dinyatakan bebas murni.
Terpidana terorisme tersebut pulang ke Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada pukul 05.21 WIB.
"Tidak ada. Kecuali hanya secara umum beliau menyampaikan mohon maaf kalau selama berada di sini mungkin ada yang kurang ada yang salah keliru," ujar putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rachim.
"Kemudian ustaz Abu menyampaikan tidak ada. Selama ini masya Allah malah beliau terima kasih. Jadi agak syahdu situasinya," tambahnya.
Baca juga: Pengamat: Tak Perlu Khawatir, Abu Bakar Baasyir Tak Berpengaruh Lagi Terhadap Gerakan Terorisme
Abdul Rachim menegaskan bahwa ayahnya saat ini dalam kondisi yang sehat.
"Sehat alhamdulillah. Tadikan sebelum berangkat ada pemeriksaan sekilas oleh tim dokter yang bersama dengan kita," jelasnya.
Abu Bakar Baasyir meninggalkan area Lapas Khusus Kelas II A Gunungsindur, Kabupaten Bogor sekitar pukul 05.21 WIB dengan dijemput pihak keluarga, tim pengacara dan tim dokter serta pengamanan dari BNPT dan Densus.
Sekitar pukul 05.21 WIB itu, kendaraan yang keluar paling awal adalah mobil ambulans dengan nomor polisi B 1642 PIX kemudian diikuti mobil berukuran sedang berwarna putih berplat nomor AD 1138 WA serta dibuntuti empat rombongan lainnya.
Menyikapi hal tersebut, putra Abu Bakar Baasyir, Abdul Rachim mengaku bahwa ayahnya berada di dalam satu mobil tersebut. Untuk detailnya, Abdul belum dapat membeberkannya.
"Sekarang saya belum bisa kasih tau, pokoknya ada di salah satu dari kendaraan. Mohon maaf," ujarnya.
Abdul Rachim membeberkan bahwa dirinya tidak mengetahui terkait perpisahan yang dilakukan ayahnya terhadap narapidana lainnya.
"Kalau napu lain posisinya di dalam. Jadi saya tidak bisa masuk ke dalam. Saya di pintu serah terima. Jadi kami keluarga hanya dibatasi sampai di situ. Tidak boleh masuk ke lokasi-lokasi penjaranya," tandasnya.