Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Komjen Boy Rafli Amar, Kepala BNPT jadi Calon Kapolri, Ahli Komunikasi, Tangani Bom Bali

Berikut profil Komjen Boy Rafli Amar, Kepala BNPT yang jadi calon Kapolri. Boy memiliki pengalaman pemberantasan terorisme dan ahli komunikasi.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
zoom-in Profil Komjen Boy Rafli Amar, Kepala BNPT jadi Calon Kapolri, Ahli Komunikasi, Tangani Bom Bali
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (3/12/2016). Saat ini, Boy Rafli Amar menjabat sebagai Kepala BNPT dan diajukan sebagai calon Kapolri. Boy memiliki pengalaman pemberantasan terorisme dan ahli komunikasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Lima nama diajukan Komisi Kepolisian Indonesia (Kompolnas) kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

Diketahui Kapolri saat ini, Jenderal Idham Azis, akan memasuki masa pensiun.

Adapun kelima nama tersebut ialah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar, dan Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Kemudian Kalemdiklat Komjen Pol Arief Sulistyanto dan Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto.

Adapun nama Komjen Boy Rafli Amar menjadi sosok yang patut diperhitungkan.

Baca juga: DAFTAR Nama 5 Calon Kapolri yang Diajukan Kompolnas ke Jokowi, Ada Gatot Eddy hingga Listyo Sigit

Boy Rafli Amar
Boy Rafli Amar (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Nama Boy Rafli Amar akrab di telinga publik kala menjadi Kadiv Humas Polri.

Boy Rafli Amar dinilai piawai dalam menjalin komunikasi dengan seluruh lini.

Berita Rekomendasi

1. Biodata Boy Rafli Amar

Boy Rafli Amar lahir di Jakarta, 25 Maret 1965.

Boy Rafli Amar berasal dari Solok dan ibunya dari Koto Gadang, Agam, Sumatra Barat.

Ia merupakan cucu dari sastrawan Indonesia, Aman Datuk Madjoindo.

Dilansir Surya, pada 29 November 2013, dia diangkat sebagai kepala kaum suku Koto, nagari Koto Gadang, Agam, dengan gelar Datuak Rangkayo Basa.

Boy Rafli Amar diketahui menempuh pendidikan di AKABRI bagian Kepolisian (AKABRI Kepolisian) dan lulus pada tahun 1988 dengan pangkat Letnan Dua Polisi (Letda Polisi).

Dikutip dari Kompas.com, Boy Rafli Amar telah menyandang gelar doktor di bidang ilmu komunikasi dari Universitas Padjajaran, Bandung.

Baca juga: Profil Listyo Sigit, Kabareskrim yang Diajukan jadi Calon Kapolri: Mantan Ajudan Jokowi

Baca juga: 8 Nama Jenderal Bintang Tiga yang Tak Diusulkan sebagai Calon Kapolri ke Jokowi, Ada Ketua KPK

2. Perjalanan Karier Boy Rafli Amar

Boy Rafli Amar saat menjabat Kapolda Banten
Boy Rafli Amar saat menjabat Kapolda Banten (TRIBUNNEWS.COM/Theresia Felisiani)

Diketahui Boy Rafli Amar resmi menjabat sebagai Kepala BNPT pada 6 Mei 2020 lalu.

Boy Rafli Amar menggantikan pendahulunya, Komjen Suhardi Alius.

Sebelum menjabat Kepala BNPT, Boy menduduki jabatan Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Wakalemdiklat).

Jabatan itu ia emban sejak 2018.

Boy Rafli Amar juga sempat menjabat Kapolda Papua pada 2017.

Jabatan Kapolda juga diemban Boy di wilayah Banten pada Desember 2014-April 2016.

Baca juga: Sosok 6 Pejabat yang Teken SKB Penghentian Kegiatan FPI, Ada Tito Karnavian hingga Boy Rafli Amar

Baca juga: Boy Rafli Amar dan Fadil Imran Dinilai Paket Pimpinan Polri Masa Depan

Sesuai dengan bidang keilmuan yang ia miliki, sejumlah jabatan di sektor komunikasi diemban Boy.

Boy menjabat sebagai Kabid Humas Polda Metro Jaya pada 2009.

Setelah itu, Boy menjadi Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri.

Boy kemudian juga mengemban jabatan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri.

3. Tangani Kasus Bom Bali

Boy Rafli Amar saat menjabat Kabag Penerangan Umum Mabes Polri, menunjukkan foto terbaru tersangka terorisme, Umar Patek, di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2011).
Boy Rafli Amar saat menjabat Kabag Penerangan Umum Mabes Polri, menunjukkan foto terbaru tersangka terorisme, Umar Patek, di kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Minggu (21/8/2011). (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Sementara itu Boy Rafli Amar sempat menjadi bagian Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror dalam mengusut kasus bom Bali.

Dalam menangani kasus Bom Bali, Boy banyak berhadapan dengan para pelakunya seperti Amrozi, Imam Samudra, Muklas, Ali Imron, Doktor Azhari, hingga Nurdin M Top.

Boy Rafli Amar juga berhadapan dengan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir, yang dulu membaiat para pelaku bom Bali.

Diketahui kejadian bom Bali pada 12 Oktober 2012 silam memakan korban sebanyak 202 orang.

Baca juga: Ini yang Pertama Dilakukan Abu Bakar Baasyir Sesampainya di Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo

4. Dinilai Punya Modal Kuat Jadi Kapolri

Kepala BNPT Boy Rafli Amar beserta jajaran menyambangi Pondok Pesantren Al-Hidayah pada Senin (30/11) siang.
Kepala BNPT Boy Rafli Amar beserta jajaran menyambangi Pondok Pesantren Al-Hidayah pada Senin (30/11) siang. (TRIBUNNEWS.COM)

Staf Pengajar Universitas Tarumanagara, Dr Urbanisasi, menyebut Boy Rafli memiliki modal kuat untuk menjadi Kapolri.

"Kasus terorisme yang ditangani pak Boy termasuk kasus berskala besar dan jangkauannya internasional, beliau menangani kasus bom Bali," ujar Urbanisasi, Senin (21/12/2020) dilansir Surya.

Boy yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik juga dinilai menambah modal untuk menjadi pimpinan Polri.

"Hal ini merupakan modal sekaligus prestasi Komjen Boy Rafly ketika menjadi Kadiv Humas Polri," kata Urbanisasi.

Baca juga: Ini 5 Nama Calon Kapolri yang Direkomendasikan Kompolnas kepada Presiden Jokowi

Urbanisasi juga menilai Boy merupakan sosok yang memiliki loyalitas tinggi dan profesional.

"Integritas Boy Rafli tak diragukan lagi. Kredibilitas, kompetensi, mental dan moral sangat baik," ungkapnya.

"Lebih penting dan utama lagi, setia pada negara dan pimpinannya. Hal ini sangat penting bagi Presiden Jokowi menunjuk seorang pembantunya di samping profesionalisme,” lanjutnya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Surya.co.id/Abdullah Faqih) (Kompas.com/Devina Halim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas