Selain Sriwijaya Air SJ 182, Ini Beberapa Kecelakaan Pesawat di Indonesia Terjadi di Bulan Januari
Penerbangan SJ182 dengan rute Jakarta-Pontianak terjatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Editor: Hasanudin Aco
Pada 25 Maret 2008, KNKT mengumumkan penyebab kecelakaan adalah cuaca buruk, kerusakan pada alat bantu sistem navigasi inersia (IRS), dan kegagalan kinerja pilot dalam menghadapi situasi darurat.
Penerbangan Merpati Airlines 6715
Pada 10 Januari 1995, Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 6715 jurusan Bima - Ruteng jatuh di dekat pulau Flores.
Seluruh 10 penumpang dan 4 awak pesawat tewas.
Penerbangan AirAsia 8501
Menjelang pergantian tahun ada 28 Desember 2014, tragedi kecelakaan pesawat menimpa penerbangan AirAsia 8501 tujuan Jakarta-Singapura yang membawa 155 penumpang dan 7 awak.
Dua hari kemudian, 30 Desember 2014, ditemukan puing-puing pesawat serta tubuh manusia yang mengapung di Laut Jawa. Kemudian dinyatakan seluruh penumpang yang berjumlah 162 orang tewas.
Penyebab kecelakaan ini adalah kerusakan bagian rudder-travel-limiter pada bagian ekor pesawat dan kemudian ditanggapi oleh pilot dengan kesalahan fatal.
Miskomunikasi antar pilot dan kopilot yang berlanjut akhirnya menyebabkan pesawat terjatuh.
Kemungkinan Penyebab
Pengamat Penerbangan Budhi Muliawan Suyitno mengungkap sejumlah kemungkinan penyebab jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 .
Mantan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) itu menjelaskan penyebabnya bisa karena murmi kesalahan manusia (human error), teknis atau masalah cuaca.
“Kita harus berpikir sebagai investigator kira-kira dugaan apa yang paling memungkinkan. Bisa saja karena faktor kesalahan manusia (human error). Bisa juga karena teknik yang diawali oleh manusia dan yang lainnya karena cuaca,” ujar mantan Menteri Perhubungan di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (10/1/2021).
Untuk menentukan penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya rute Jakarta-Pontianak itu, menurut dia, harus melihat secara keseluruhan karena bukti-bukti yang ditemukan dari lapangan masih sangat minim.
Baca juga: Komunikasi Terakhir Penumpang Pesawat Sriwijaya SJ 182 dengan Keluarga, Video Call hingga Minta Doa
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.