Program Langit Biru Dinilai Bantu Tekan Biaya Produksi dan Pemeliharaan
Program Langit Biru bisa menjadi pilihan bagi industri sektor transportasi dan logistik
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Eko Sutriyanto
![Program Langit Biru Dinilai Bantu Tekan Biaya Produksi dan Pemeliharaan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/antre-isi-pertalite-dengan-harga-diskon-di-spbu-kota-cimahi_20210111_210327.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar logistik Univeritas Padjadjaran Bandung, Profesor Ina Primiana mendukung kelanjutan Program Langit Biru (PLB) Pertamina di berbagai wilayah, termasuk Jawa Barat.
Menurut Ina, program tersebut bisa membantu masyarakat dan sektor usaha dalam menekan biaya produksi.
“Sangat tepat, apalagi di saat pandemi dimana daya beli menurun. Masyarakat sangat terbantu.
Sedangkan sektor usaha, termasuk sektor penumpang dan transportasi logistik yang menggunakan bensin, bisa menekan biaya produksi termasuk maintanance karena penggunaan BBM yang lebih berkualitas,” kata Ina kepada media hari ini, Senin (11/1/2021).
Dalam situasi pandemi, lanjut Ina, masyarakat dan sektor usaha memang sangat berhitung soal biaya.
Baca juga: Mak Mak Gowes Kota Palembang Sambangi UMKM Binaan CSR Pertamina
Pasalnya, roda ekonomi memang belum sepenuhnya pulih dan bahkan ada kecenderungan kembali melambat, termasuk di antaranya, karena pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa dan Bali awal Januari 2021 ini.
“Situasi sekarang memang sulit bagi industri angkutan barang dan penumpang.
Meski mulai meningkat, angkutan logistik juga belum pulih karena kapasitas produksi menurun sehingga tidak ada barang yang diangkut. Sedangkan angkutan penumpang juga masih dibatasi social distancing,” kata Ina.
Dengan demikian, lanjutnya, PLB bisa menjadi pilihan bagi industri sektor transportasi dan logistik. Mereka bisa berhitung, mana yang lebih murah untuk pengiriman barang-barangnya.
“Setiap perusahaan tentu memiliki anggaran maintance. Dengan demikian mereka juga bisa berhitung, bahwa BBM dengan oktan lebih tinggi tentu berpengaruh positif terhadap perawatan kendaraan,” lanjut Ina.
Sebagai apresiasi kepada masyarakat, awal 2021 Pertamina memang meneruskan PLB di berbagai daerah.
Baca juga: Pertamina RU III Plaju Raih Penghargaan dari Wali Kota Palembang
Di Jawa Barat, misalnya, program tersebut terus dilanjutkan untuk Kota Bogor, Depok, dan Sukabumi. Selain untuk membantu meningkatkan kualitas udara bersih, kelanjutan PLB juga karena banyaknya angkutan umum di ketiga kota tersebut.
Sekretaris Komisi I DPRD Sukabumi, Yunus Suhandi, juga menyikapi positif perpanjangan PLB Pertamina. Menurut Yunus, program tersebut juga sangat membantu masyarakat, termasuk pengusaha kendaraan umum.
“Makanya, saya menyambut baik program ini, yang menyamakan harga Pertalite setara Premium. Apalagi bisa meningkatkan penggunaan BBM yang lebih berkualitas sehingga bisa semakin meningkatkan kualitas udara di Sukabumi,” kata Yunus.
Menurut Yunus, program ini juga tepat, karena saat ini populasi kendaraan bermotor, setidaknya roda dua, memang meningkat di Sukabumi. “Jadi, di saat penghasilan menurun karena pandemi, masyarakat masih bisa membeli BBM berkualitas,” kata dia.
Selain membantu ekonomi warga, lanjut Yunus, PLB juga berkontribusi untuk semakin meningkatkan kualitas udara sehat.
Apalagi, karena penyumbang terbesar polusi di Sukabumi adalah sektor transportasi. “Hampir tidak ada pabrik besar di sini. Sehingga kontributor polusi terbesar adalah kendaraan bermotor.
Makanya dengan program ini, diharapkan udara Sukabumi semakin bersih. Saya juga berharap, ke depan, ketika masyarakat sudah nyaman mempergunakan Pertalite, harga juga tidak dinaikkan kembali,” kata dia.