Tes Kelayakan Calon Kapolri Dijadwalkan Berlangsung Pekan Depan, Nama Kabareskrim Masih Menguat
Komisi III DPR RI menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon kapolri Senin (18/1/2021) pekan depan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi III DPR RI menjadwalkan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon kapolri Senin (18/1/2021) pekan depan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry usai menggelar rapat pimpinan dan internal Anggota Komisi III DPR RI.
"Kalau bisa Senin atau Selasa (pekan depan) sudah bisa fit and proper test. Itu konsep kami karena masa sidang kami pendek sekali hanya 29 hari. Jadi kami mencoba menyesuaikan semua acara," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: ICW: Mestinya Presiden Terima Masukan Masyarakat di Bursa Calon Kapolri
"Tentu kami berharap kalau bisa besok sudah masuk suratnya, tapi itu kan kewenangan presiden, kami tidak bisa apa-apa," imbuhnya.
Herman berharap, surat presiden (surpres) calon kapolri segera dikirim ke DPR dalam minggu ini.
Sehingga, DPR bisa segera memproses surpres calon kapolri.
"Kami berharap kalau bisa dalam minggu ini surat masuk kemudian dibawa ke Bamus (Badan Musyawarah), aturan audah tidak perlu dibawa ke paripurna lagi, segera dari bamus ada penugasan kepada Komisi III," ucap politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu.
Nama Komjen Listyo Sigit menguat
Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid memprediksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menunjuk Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.
"Insya Allah satu nama, Pak Listyo Sigit calon kuat," ujar Jazilul saat dihubungi, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Namun, Jazilul mengaku pernyataannya soal Listyo akan menjadi calon tunggal yang diusulkan Presiden ke DPR, tidak bermaksud mendahului Tuhan dan Jokowi.
Baca juga: Muncul 3 Paket Pasangan Calon Kapolri-Wakapolri, Ini Penjelasan Komisi III DPR
"Sekali lagi saya menyampaikan ini, tanpa bermaksud mendahului takdir Allah dan ketentuan Presiden," tutur Wakil Ketua Umum PKB itu.
Terkait waktu penyampaian nama calon Kapolri dari Presiden ke DPR, Jazilul memperkirakan diserahkan pada Rabu (13/1/2021).
"Hemat saya, mungkin Rabu (13/1/2021) keramat itu, kita tunggu saja. Semoga yang terbaik yang diusulkan dan dipilih jadi Kapolri," papar Jazilul.
Baca juga: Jokowi Diprediksi Kirim Nama Calon Kapolri ke DPR Rabu Besok, Politikus PKB Ungkap Hitungan Tanggal
Perkiraan Jazilul tersebut tidak asal memprediksi saja, tetapi dihitung berdasarkan kalender Jawa untuk melihat hari baik dalam penyerahan nama calon Kapolri.
"Rabu Wage lebih bagus itungannya, neptunya sebelas. Itungannya Rabu angkanya 7 dan Wage angkanya 4, dijumlah jadi neptunya angka 11," tutur Wakil Ketua MPR itu.
"Itu ilmu jawa, ilmu titen namanya bersumber dari kebiasaan alam dan manusia," sambung Jazilul.
Baca Juga: Calon Kapolri Pernah Bertugas di Banten
Berikut profil Kabareskrim, Komjen Listyo Sigit Prabowo dan rekam jejaknya sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Listyo Sigit
Listyo Sigit Prabowo lahir di Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 sehingga kini ia berusia 51 tahun.
Listyo Sigit Prabowo adalah alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1991.
Beberapa rekan seangkatannya adalah Brigjen Krishna Murti, Brigjen Fadil Imran, Irjen Pol M Iqbal, termasuk Brigjen Prasetijo Utomo, sosok jenderal yang membantu Djoko Tjandra.
Listyo Sigit adalah lulusan S2 Universitas Indonesia (UI) dengan judul tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo, Jakarta.
Baca Juga: Calon Kapolri Pernah Bertugas di Banten
2. Perjalanan karier Listyo Sigit
Perjalanan karier Listyo Sigit terbilang cukup moncer di angkatannya.
Setela lulus, karier Listyo dimulai sebagai anggota Polres Tangerang yang kala itu masih berpangkat Letnan Dua (Letda).
Pada 1998, ia telah menjadi Kepala Pusat Komando Pengendalian Operasi (Kapuskodalops) di Polres Tangerang.
Kala itu, ia berpangkat sebagai Kapten atau setara dengan Ajun Komisaris Polisi (AKP).
Selain itu, Listyo Sigit pernah beberapa kali menduduki jabatan di daerah Jawa Tengah.
Semula pada 2009, suami Juliati Sapta Dewi Magdalena itu menjabat sebagai Kapolres Pati.
Baca Juga: Calon Kapolri Pernah Bertugas di Banten
Tak lama, ia dipindah menjadi Kapolres Sukoharjo pada 2010 lalu menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.
Pada 2011, Listyo Sigit menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta saat Jokowi masih menjadi Wali Kota Solo.
Kemudian, pada 2012, saat Jokowi menjabat Gubernur DKI Jakarta, Sigit Prabowo dirotasi ke Jakarta untuk menjabat sebagai Asubdit II Dit Tipdum Bareskrim Polri.
Di tahun berikutnya, Listyo Sigit Prabowo bertugas di Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
3. Mantan ajudan Jokowi
Listyo Sigit merupakan satu di antara perwira yang dekat dengan Jokowi.
Kedekatan keduanya terjalin saat Listyo Sigit menjabat sebagai Kapolresta Solo di mana Jokowi menjadi wali kotanya.
Saat menjabat sebagai Kapolresta Solo, Listyo Sigit pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Kepunton.
Maka, saat Jokowi terpilih menjadi presiden pada 2014, Listyo diangkat sebagai ajudan presiden.
Saat itu, Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman mengajukan empat nama sebagai calon ajudan dan Jokowi langsung menunjuk Listyo Sigit.
Seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 21 Oktober 2015, Jokowi memilih orang yang pernah "dekat" dengannya untuk memastikan kerjanya berjalan optimal.
Dua tahun menjadi ajudan Jokowi, Listyo Sigit dimutasi menjadi Kapolda Banten dan mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadir jenderal.
Setelah itu, ia mendapat promosi sebagai Kepala Divisi (Kadiv Propam) pada 2018 dan resmi menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jenderal.
Kemudian, Listyo ditunjuk sebagai Kabareskrim oleh Idham Azis pada 6 Desember 2019.
Penunjukan itu dilakukan setelah jabatan tersebut kosong selama lebih dari sebulan sejak Jenderal (Pol) Idham Azis dilantik sebagai Kapolri pada 1 November 2019.
4. Tangkap Djoko Tjandra
Keberhasilan menangkap buronan kelas kakap Djoko Tjandra menjadi catatan penting dalam perjalanan karier Listyo Sigit.
Listyo Sigit menjemput langsung Djoko Tjandra memakai pesawat jet khusus dari Malaysia ke Indonesia.
Berdasarkan pengamatan Tribunnews saat itu, Listyo Sigit tampak turun bersama Djoko Tjandra dengan pesawat khusus berwarna putih di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis malam.
Jenderal bintang tiga itu ditemani juga bersama pejabat utama polri.
"Kami kembali dari Malaysia. Ini juga merupakan jawaban dari beberapa pertanyaan selama beberapa minggu ini dari masyarakat terkait dengan peristiwa Djoko Tjandra yang terjadi di Indonesia," kata Listyo.
Listyo mengatakan, pihaknya menjemput Djoko Tjandra dari Malaysia pada Kamis (30/7/2020) sore.
Sebelumnya, Djoko Tjandra telah diamankan terlebih dahulu oleh polisi Diraja Malaysia dengan bekerja sama dengan polisi Indonesia.
Dia mengatakan, penangkapan itu sekaligus sebagai upaya polri untuk menuntaskan kasus tersebut.
Sebaliknya, kata dia, kasus tersebut menjadi fokus Presiden Jokowi.
"Bapak Presiden memerintahkan untuk mencari keberadaan Djoko Tjandra di manapun berada dan segera untuk dituntaskan."
"Sehingga semua menjadi jelas atas perintah tersebut, maka Pak Kapolri bentuk tim khusus yang kemudian secara intensif cari keberadaan," katanya.