''Bisa Terkuak apa Masalahnya, apa Pilot apa soal Pesawat Bisa Jelas Penyebabnya''
Ia berharap kecelakaan pesawat di tanah air tidak terjadi lagi. Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 diharapkan jadi yang terakhir.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kotak hitam alias black box jenis Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 berhasil ditemukan dan diangkat dari dasar perairan Kepulauan Seribu, pada Selasa (12/1/2021) kemarin.
Orang tua kandung dari Okky Bisma, salah satu penumpang pesawat yang menjadi korban, berharap penemuan kotak hitam ini bisa segera menguak penyebab jatuhnya pesawat milik maskapai Sriwijaya Air tersebut.
"Ya nanti bisa terkuak apa masalahnya. Apa pilot apa soal pesawat gitu aja. Bisa terkuak, bisa jelas penyebabnya," kata Supeno Hendri Kiswanto saat menyambangi Posko DVI Ante Mortem di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021).
Ia berharap kecelakaan pesawat di tanah air tidak terjadi lagi. Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 diharapkan jadi yang terakhir.
"Kemudian ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini itu harapan saya," harap Supeno.
Okky Bisma merupakan pramugara maskapi Sriwijaya Air yang telah bekerja selama 6 tahun.
Baca juga: Besok, Orang Tua Kandung Bawa Pulang Jenazah Okky Bisma untuk Dimakamkan
Sedangkan istrinya juga bekerja sebagai pramugari di maskapai yang sama selama kurang lebih 10 tahun, alias lebih senior 4 tahun dari sang suami.
Diketahui Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas nama Okky Bisma (29), pada Senin (11/1/2021) kemarin.
Tim DVI mengidentifikasi dengan melakukan rekonsiliasi atau pencocokan temuan potongan tubuh korban dengan alat serta data e-KTP dan manifes penerbangan.
Pesawat Sriwijaya SJ-182 rute Jakarta - Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut memiliki manifes 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.
Belakangan, diketahui pesawat SJ-182 itu jatuh diperairan Kepulauan Seribu. Saat ini tim SAR gabungan yang dipimpin oleh Basarnas terus melakukan pencarian untuk mengangkut puing - puing pesawat maupun korban.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.