Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gelombang di Lokasi Evakuasi Sempat Tinggi, BMKG Prediksi Akan Menurun Beberapa Jam Ke Depan

Sugarin mengatakan gelombang di lokasi fluktuatif dengan ketinggian maksimal dua meter tergantung kecepatan angin. 

Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Gelombang di Lokasi Evakuasi Sempat Tinggi, BMKG Prediksi Akan Menurun Beberapa Jam Ke Depan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Prajurit TNI mengevakuasi serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencairan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Lapangan BMKG di Posko Utama JICT II Sugarin mengatakan pihaknya memprediksi gelombang di lokasi evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 akan segera menurun beberapa jam ke depan meskipun sejak Rabu (13/1/2021) pagi hingga siang gelombang di lokasi tinggi. 

Sugarin mengatakan gelombang di lokasi fluktuatif dengan ketinggian maksimal dua meter tergantung kecepatan angin. 

Sementara itu, kecepatan angin di lokasi pencarian terpantau 10 sampai 15 knot. 

"Trennya, satu hari ini sampai malam trennya akan menurun. Sehingga nantinya akan memudahkan tim SAR untuk evakuasi. Kondisi cuaca juga berawan dan potensi hujan ringan," kata Sugarin di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta pada Rabu (13/1/3021).

Sugarin mengatakan pihaknya juga terus melakukan koordinasi terkait kecuacaan kepada Basarnas

Saat ini, pihaknya juga telah menenmpatkan mobil weather station yang dilengkapi radar, Automatic Weather Station, pencitraan satelit, serta pemodelan gelombang.

Baca juga: 2 Korban Sriwijaya Air Pakai Identitas Palsu, Pengamat: Tak Berhak Dapat Asuransi

"Jadi BMKG masuk di dalam grup posko nasional Basarnas. Semua informasi kita update, cuaca memburuk pun kita sampaikan," kata Sugarin. 

BERITA REKOMENDASI

Sebelumnya proses evakuasi jenazah dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di lokasi dihentikan sementara karena tinggi gelombang laut mencapai 2,5 meter. 

Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Basarnas Abdul Haris Achadi mengatakan kelanjutan proses tersebut di lokasi masih menunggu cuaca lebih bersahabat. 

Namum demikian, kata Haris, kapal Basarmas masih ada di lokasi yang menunggu gelombang mereda. 

"Untuk sementara off. Kita lihat cuaca ini. Dapat informasi di sana tinggi gelombang 2,5 meter," kata Haris di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Rabu (13/1/2021).

Sebelumnya rencananya ia beserta penyelam Basarnas dan unsur SAR lainnya juga hendak menuju lokasi tersebut dengan menggunakan KN SAR Karna untuk melakukan proses evakuasi jenazah dan puing pesawat.


Namun rencana tersebut harus dibatalkan saat di tengah perjalanan menuju lokasi karena informasi terkait cuaca ekstrim tersebut.

"Baru sampai mulut kolam kita terpaksa harus balik kanan (kembali) karena cuacanya dapat informasi di lokasi cuaca ekstrem sampai 2,5 meter tinggi gelombang dan saat kami keluar 1,5 meter tinggi gelombang," kata Haris. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas