Kapolri Baru Harus Bisa Bersikap Satu Kata dengan Perbuatan
Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Aziz bisa bersikap satu kata dengan perbuatan. Hal ini tentu akan menjadi teladan bagi 400 ribu anggota polisi
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) berharap Kapolri baru pengganti Jenderal Idham Aziz bisa bersikap satu kata dengan perbuatan. Hal ini tentu akan menjadi teladan bagi 400 ribu anggota polisi di Indonesia.
"Tantangan yang dihadapi Polri ke depan cukup berat, mengingat dampak pandemi Covid-19 sudah menimbulkan banyak persoalan baru, baik di bidang sosial, ekonomi, budaya maupun politik," kata Neta S Pane selaku Ketua IPW dalam keterangannya, Rabu (13/1/2021).
Sementara Polri sendiri, dikatakan Neta, harus menghadapi berbagai persoalan internal yang tak kalah berat. Misalnya adanya sejumlah ketentuan yang diskriminatif.
"Untuk itu, Kapolri baru harus segera menghilangkan semua ketentuan yang diskriminatif di tubuh Polri, misalnya ketentuan non Akpol dilarang mengikuti Sespimen, perwira LAN 1 tidak boleh menjadi Kapolda, tidak adanya Kapolda perempuan dan lain sebagainya," tambahnya.
Selain itu, Neta mengatakan Kapolri baru perlu konsisten dalam menegakkan sikap Promoter Polri dan konsisten menerapkan kontrol terhadap bawahan langsung oleh masing masing atasan.
"Sehingga semua jajaran kepolisian terkendali kinerja, mentalitas maupun moralitasnya," pungkas Neta.
Adapun, pihak Istana Kepresidenan hari ini dikabarkan mengirimkan Surat Presiden (Supres) terkait nama calon Kapolri ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baca juga: PROFIL LENGKAP Listyo Sigit, Calon Tunggal Kapolri: Eks Ajudan Jokowi, Ikut Tangkap Djoko Tjandra
"Pukul 11.00 WIB infonya ya," ujar Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni saat dihubungi, Jakarta, Rabu (13/1/2021).
Menurut Sahroni, Supres tersebut akan disampaikan ke pimpinan DPR oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, sebagai perwakilan dari Istana Kepresidenan.
"Benar infonya demikian (Praktikno yang kirim)," ucap politikus NasDem itu.
Sebelumnya beberapa politikus telah memperkirakan hari Rabu, menjadi hari pengiriman Surat Presiden terkait nama calon Kapolri, pengganti Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.
Satu di antaranya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, saat ditanya perkiraan Presiden kirimkan nama calon Kapolri.
"Hemat saya, mungkin Rabu (13/1) keramat itu, kita tunggu saja. Semoga yang terbaik yang diusulkan dan dipilih jadi Kapolri," papar Jazilul.
Perkiraan Jazilul tersebut tidak asal memprediksi saja, tetapi dihitung berdasarkan kalender Jawa untuk melihat hari baik dalam penyerahan nama calon Kapolri.
"Rabu Wage lebih bagus itungannya, neptunya sebelas. Itungannya Rabu angkanya 7 dan Wage angkanya 4, dijumlah jadi neptunya angka 11," tutur Wakil Ketua MPR itu.
"Itu ilmu jawa, ilmu titen namanya bersumber dari kebiasaan alam dan manusia," sambung Jazilul.
Diketahui, Presiden Jokowi telah menerima lima usulan nama calon Kapolri yang direkomendasikan Kompolnas, yaitu Gatot Edy Pramono, Boy Rafly Amar, Listyo Sigit Prabowo, Arief Sulistyanto, dan Agus Andrianto.
Dari lima nama tersebut, dikabarkan Presiden Jokowi memilih Komjen Listyo Sigit Prabowo yang saat ini menjabat Kabareskrim Polri.