Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Panik, Namanya Ada di Manifest Sriwijaya Air SJ-182, Yulius: Jalan Tuhan Saya Bisa Selamat

Paulus Yulius Kollo (24) Asal Kupang dan rekannya Indra Wibowo (21) asal Aceh Tenggara bersyukur bukan kepalang. Ia selamat dari tragedi Sriwijaya Air

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Keluarga Panik, Namanya Ada di Manifest Sriwijaya Air SJ-182, Yulius: Jalan Tuhan Saya Bisa Selamat
TRIBUNPONTIANAK/JOVI LASTA
Paulus Yulius Kollo (24) Asal Kupang dan Indra Wibowo (21) asal Aceh Tenggara calon penumpang Sriwijaya Air yang selamat dari Pesawat Hilang Kontak Tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Paulus Yulius Kollo (24) Asal Kupang dan rekannya Indra Wibowo (21) asal Aceh Tenggara bersyukur bukan kepalang.

Keduanya selamat dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak lantaran batal berangkat.

Keduanya tiba dengan selamat di Pontianak menggunakan KM Lawit.

Baca juga: YouTuber Faisal Rahman & sang Kakak Seharusnya Naik Pesawat Nam Air, tapi Dialihkan ke Sriwijaya Air

Baca juga: Jenazah Kopilot Sriwijaya Air Fadli Satrianto Berhasil Diidentifikasi

Ditemui di rumah milik bosnya di Jl HRA Rachman, Gang Nusa, Swignyo, Sungai Jawi, Kota Pontianak, Senin (11/1/2021) malam, Paulus Yulius Kollo menceritakan pengalamannya.

Yulius mengatakan sudah mendengar kabar tentang pesawat hilang kontak tersebut dari pelabuhan,
masih dekat dengan kapal.

Mendapat kabar dari Bos dan Keluarga, bahwa terdapat musibah pesawat hilang kontak pada tanggal 9.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Basarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat menunjukkan Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-18 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh penyelam TNI AL di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala Basarnas Marsdya TNI (Purn) Bagus Puruhito saat menunjukkan Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-18 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh penyelam TNI AL di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Keluarga sempat khawatir dengan adanya kejadian tersebut. Waktu kami membatalkan tiket penerbangan tidak memberikan informasi kepada pihak maskapai Sriwijaya Air.

Berita Rekomendasi

Setahu orang-orang kami menaiki pesawat padahal kami sudah beralih menggunakan kapal laut. Jadi, tiket kami juga aktif di pihak maskapai Sriwijaya Air,” tutur Yulius.

Orangtuanya menunggu kabar dari tanggal 9 malam sampai tanggal 10 pagi karena nama yulius paling
atas di daftar manifes.

Setelah sampai di dekat pelabuhan, ia mencoba menghubungi orang tua dan  keluarganya.

"Orangtua saya menangis, mengira bahwa saya sudah kenapa-kenapa. Semua jalan Tuhan saya bisa selamat dan memang nasib saya beserta teman saya," tambahnya.

Selain itu, jika Yulius memang memaksakan untuk tes Swab PCR, ia tidak tahu lagii akan duduk disini
lagi atau sudah di tempat yang lain," pungkasnya.

Paulus Yulius Kollo lantas menceritakan pengalamannya. “Kita dari Makassar sampai di Jakarta dari pukul 19:00 WIB tanggal 5 Januari.

Waktu itu, kita transit menuju ke Kota Pontianak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas