SOSOK Syekh Ali Jaber, Ulama asal Madinah hingga Kiprah Dakwahnya di Indonesia
Berikut sosok Syekh Ali Jaber, ulama asal Madinah yang berdakwah di Indonesia dan telah menjadi WNI.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari ulama ternama Tanah Air, Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.38 WIB.
Syekh Ali Jaber meninggal pada usia 46 tahun.
Kabar ini dibagikan oleh akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, @yayasan.syekhalijaber.
Baca juga: Yayasan Mengabarkan, Syekh Ali Jaber Meninggal Pukul 08.38 WIB Pagi Tadi
Baca juga: BREAKING NEWS: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia
Dalam postingan tersebut memuat kabar duka meninggalnya ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi tersebut.
Syekh Ali Jaber meninggal pada Kamis hari atau pada 1 Jumadil Akhir 1442 H.
"Semoga Allah merahmati dan meninggikan derajat beliau, Aamin," tulis postingan tersebut.
Belum diketahui secara persis, apa penyebab meninggalnya sang ulama.
Syekh Ali Jaber adalah ulama asal Madinah, Arab Saudi yang kini telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Di Indonesia, nama Syekh Ali Jaber semakin kondang setelah menjadi juri kontes Hafiz Indonesia.
Pada September 2020, Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi pengajian di Lampung.
Baca juga: BREAKING NEWS Innalillahi Wa Innailahi Raajiuun, Syeh Ali Jaber Meninggal Dunia
Baca juga: Habib A Rahman Alhabsyi Kabarkan Kondisi Terkini Syekh Ali Jaber, Progresnya Terus Membaik
Berikut profil Syekh Ali Jaber lengkap beserta biodatanya, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber yang memiliki nama lengkap Ali Saleh Muhammad Ali Jaber lahir di Madinah, Arab Saudi pada 3 Februari 1976.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Syekh Ali Jaber telah mendapat bimbingan agama dari sang ayah yang juga seorang penceramah sejak kecil.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber telah menghafal 30 juz Alquran.
Bahkan pada umur 13 tahun, ia diamanahi untuk menjadi imam masjid di sebuah masjid di Kota Madinah.
Ia menempuh pendidikan formal dari madrasah ibtidaiyah hingga madrasah aliyah di Madinah.
Setelah lulus sekolah menengah, Syekh Ali Jaber melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.
2. Kiprah dakwah di Indonesia
Pada 2008, Syekh Ali Jaber pindah ke Indonesia dan menjadi guru tahfidz Alquran di asjid Agung Al-Muttaqin, Cakranegara, Lombok.
Ia juga menjadi imam salat dan khatib.
Di Lombok pulalah, Syekh Ali Jaber bertemu dengan sang istri, Ummi Nadia yang merupakan wanita asli Lombok.
Selanjutnya, Syekh Ali Jaber menjabat sebagai imam salat di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta.
Nama Syekh Ali Jaber naik daun setelah menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI dan rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne.
Dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat Alquran dan hadits membuat kehadiran Syekh Ali Jaber dapat diterima masyarakat.
Puncaknya, ia dianugerahi kewarganegaraan Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012 karena ketulusannya dalam berdakwah.
3. Jadi Korban Penusukan
Pada Minggu (13/9/2020), Syekh Ali Jaber menjadi korban penusukan oleh orang tak dikenal di Masjid Falahudin, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Saat penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sedang mengisi sebuah pengajian.
Pelaku yang diketahui bernama Alpin Andrian (AA) mengarahkan pisau ke bagian leher dan dada Syekh Ali Jaber.
Tusukan itu berhasil dihindari, tapi Syekh Ali Jaber mengalami luka di bahu kanan.
Setelah penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber sempat meminta jemaah untuk tidak memukuli pelaku.
Ia mengaku kasian melihat pelaku dan meminta jemaah segera menyerahkan pelaku ke polisi.
Saat meminta hal tersebut, Ali terlihat sedang dipapah oleh sejumlah jemaah dari atas panggung.
"Saya kasihan (pelaku dipukuli). Saya katakan, 'sudah cukup, sudah, serahkan ke polisi'," kata Syekh Ali Jaber mengulangi perkataannya, saat ditemui usai pengajian di Rumah Hijrah Annaba, Sukarame, Minggu malam.
Dalam persidangan, pelaku penusukan, AA meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber saat bertemu secara daring.
Syekh Ali Jaber menanggapi permintaan maaf itu dengan mengatakan sudah memaafkan AA sejak hari pertama kejadian.
"Dari hari pertama sejak kejadian, kamu (terdakwa AA) sudah saya maafkan," kata Syekh Ali Jaber.
Ali Jaber pun menyempatkan bertanya mengenai keadaan dan kondisi kesehatan AA.
"Kamu baik-baik saja di sana? Tetap jaga kondisi ya," kata Syekh Ali Jaber.
4. Terpapar Covid-19
Kabar terbaru, Syekh Ali Jaber dikonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui diketahui dari akun Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, Selasa (29/12/2020).
Melalui media sosial tersebut, pemilik nama asli Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini meminta dukungan doa jemaah agar dapat sembuh dari Covid-19.
"Mohon Doa untuk kesembuhan guru kita @syekh.alijaber bahwasannya beliau terkonfirmasi positif Covid-19."
"Semoga beliau segera disembuhkan dan penyakitnya diangkat oleh Allah Ta'ala," tulis akun Instagram @yayasan.syekhalijaber.
Syekh Ali Zaber mengaku tidak menyangka dirinya positif Covid-19.
"Alhamdullilah, Innalillahi waa innailaihi rojiun. Subhanaloh. Nggak nyangka, padahal sering swab, sudah berkali-kali dan selalu negatif," kata Syekh Ali Jaber lewat video yang diunggah di akun Instagram @yayasan.syekhalijaber
Ia pun mengungkap kronologi dirinya dinyatakan positif Covid-19.
Beberapa hari sebelum dinyatakan positif Covid-19, Syekh Ali Jaber mengalami demam dan batuk.
Namun, ia menganggap saat itu hanya demam biasa.
"Saya minum obat untuk mengurangi panas, kemudian obat batuk. Saya juga minum madu dan lain sebagainya," katanya.
Kemudian, ia pun diminta untuk melakukan swab test kembali.
"Tapi Subhanallah, Qadarullah saya disuruh swab lagi. Saya tidak merasa sama sekali akan positif."
"Maka saya di-swab saja, datang ke rumah, kemudian ternyata hasilnya positif," katanya.
5. Kondisi terakhir
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib A Rahman Alhabsyi sempat mengabarkan kondisi terkini Syekh Ali Jaber.
Kabar terbaru Syekh Ali Jaber disampaikan kerabatnya itu melalui tayangan YouTube Cumi Cumi pada Kamis (7/1/2021).
Habib A Rahman Alhabsyi membantah kondisi Syekh Ali Jaber yang sempat dikabarkan kritis.
"Salah besar kalau ada informasi yang beredar mengatakan beliau kritis, karena tim medis tidak pernah mengabarkan Syekh Ali kritis," ungkap Habib A Rahman Alhabsyi.
Ia tak menampik jika Syekh Ali memang dirawat di ICU untuk penanganan yang lebih maksimal.
"Tapi memang diistirahatkan untuk penanganan yang lebih maksimal. Alhamdulillah dari hari ke hari, informasi yang kami dapat progresnya membaik dan terus membaik."
"Gangguan di paru-parunya Alhamdulillah sudah teratasi, kalau dihitung sudah hampir seminggu."
"Dari awal masuk masih di perawatan, kalau tidak salah sehari dua hari kemudian dilihat perkembangannya."
"Kemudian akhirnya diambillah keputusan untuk dibawa ke ICU agar lebih intensif, lebih maksimal penanganannya," tambahnya.
Habib A Rahman Alhabsyi juga menyampaikan terima kasih kepada tim dokter yang berusaha keras 24 jam stand by demi kesembuhan Syekh Ali Jaber.
"Saya sangat berterimakasih dan bersyukur atas nama Yayasan Syekh Ali Jabar, atas nama keluarga, kepada pihak dokter yang Masyaallah sangat bahu-membahu, dan 24 jam mereka berusaha keras untuk penyembuhan Syekh Ali Jaber," ucap Habib A Rahman Alhabsyi.
Disebutkan Habib A Rahman Alhabsyi, Syekh Ali Jaber memiliki kegiatan yang cukup padat sehingga tidak bisa mengetahui tertular dari siapa.
"Syekh Ali ini kan aktivitasnya cukup padat, jadwal ceramah beliau itu selama tahun 2020 itu ada program dakwah di 1.000 titik dan alhamdulillah tercapai program dakwah di seribu titik."
"Kita tidak bisa meraba-raba di mana kenanya karena Syekh Ali ini kan yang berjumpa dengan beliau banyak, yang mengunjungi beliau juga banyak," cerita Habib A Rahman Alhabsyi.
Namun selama menjalankan dakwah, Syekh Ali Jaber tetap berusaha menjalankan protokol kesehatan.
Bahkan diceritakan Habib A Rahman Alhabsyi, Syekh Ali pernah mendatangi undangan pengajian yang sangat banyak jemaah tapi hanya mengucapkan salam, bertanya kabar, mendoakan, lalu pulang.
"Selama ini Syekh Ali tetap berusaha untuk patuh tentang protokol kesehatan."
"Bahkan ada kejadian yang menarik, pernah ada undangan pengajian di suatu daerah, kemudian jemaah yang menyambutnya banyak sekali."
"Sampai di tempat tersebut, Syekh Ali sempat mengucapkan salam terus tanya apa kabar terus mendoakan langsung pulang."
"Ini terlalu banyak yang hadir, ini tidak sesuai dengan protokol kesehatan beliau tidak mau ceramah," tutupnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Arif Fajar/Sinatrya Tyas, TribunnewsWiki.com/Ron, Kompas.com)