Keharuan Pemakaman Syekh Ali Jaber hingga Pesan Sang Ulama Pada Anak, Jaga Salat dan Jaga Mama
Meninggalnya Syekh Ali Jaber meninggalkan duka bagi keluarga dan umat muslim Indonesia. Pemakamannya pun penuh haru. Ada pesan terakhir pada anak.
Editor: Anita K Wardhani
Informasi terakhir yang diperoleh keluarga sebelum meninggal adalah hasil tes swab Syekh Ali Jaber dinyatakan negatif.
Di Kota Mataram, Syekh Ali Jaber meninggalkan seorang anak Alhasan Ali jaber (20 tahun).
Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Sementara sang istri, Nadia Salim asal Kelurahan Monjok, Kota Mataram, NTB.
Tak Ada Isak Tangis Hanya Air Mata Menetes Deras Antarkan Syekh Ali Jaber ke Peristirahatan Terakhir
Sementara itu, suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Syekh Ali Jaber, di pelataran Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021).
Di sudut pondok para penghapal Al-Qur'an itu, Syekh Ali, panggilan karib pria 44 tahun itu, terbaring di peristirahatan terakhirnya.
Puluhan keluarga, kerabat dan pengurus pondok pesantren menjadi penghantarnya.
Diiringi lantunan tahlil, jenazah Syekh Ali dibaringkan.
Meski tak terdengar tangis terisak, namun terlihat air mata menetes dari beberapa anggota keluarga dan sejawat.
Kesedihan terasa saat lantunan tahlil yang terus menggema.
Ratusan warga, pecinta dan para murid tidak diperkenankan masuk ke area Ponpes.
Pandemi Covid-19 menahan rindu menggebu-gebu pada sang guru sampai di depan gerbang.
Puluhan aparat bersenjata menjaga ketat pintu masuk agar tidak terjadi kerumunan.
Syekh Ali yang sempat terpapar Covid-19 seperti mengilhami para aparat agar virus ganas itu tak menjangkiti yang lain.
Beberapa orang sampai nekat menyaksikan pemakaman Syekh Ali dari atas atap rumah.