KSAL Pimpin Upacara Dharma Samudera 2021 di Atas KRI Dewaruci
Upacara tersebut wajib untuk diperingati guna kelangsungan perjuangan maupun pengabdian para genarasi penerus.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono memimpin langsung upacara peringatan hari Dharma Samudera di atas KRI Dewaruci yang sandar di Dermaga Markas Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Jumat (15/1/2021).
Meski dilangsungkan secara sederhana namun upacara yang dihadiri oleh pejabat tinggi TNI AL dan sebagian anggota Jalasenastri tersebut tetap berpangsung khidmat.
Upacara tersebut juga dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: KSAL: Regu Penyelam Fokus Cari Black Box Sriwijaya Air di Wilayah Segitiga Seluas 140 x 100 Meter
Rangkaian upacara diakhiri dengan tabur bunga oleh para pejabat tinggi TNI AL dan anggota Jalasenastri dari atas kapal yang sandar tersebut.
Usai memimpin rangkaian upacara tersebut Yudo menjelaskan upacara tersebut merupakan refleksi dari perjuangan para prajurit-prajurit laut sejak kemerdekaan hingga pahlawan laut Yos Sudarso di Laut Arafuru.
Sebagai penerus, kaya Yudo, upacara tersebut wajib untuk diperingati guna kelangsungan perjuangan maupun pengabdian para genarasi penerus.
"Tentunya dalam peringatan ini kita laksanakan sederhana, namun esensi tidak berkurang bahwa kita kenang prajurit laut. Mengingat saat ini kita lihat sendiri, kita sedang prihatin dengan adanya kecelakaan Sriwijaya Air yang mana para prajurit kita juga sedang berjuang untuk mengangkat puing maupun korban," kata Yudo di atas KRI Dewaruci pada Jumat (15/1/2021).
Yudo menjelaskan, bedanya peringatan Dharma Samudera sebelumnya dengan upacara kali ini adalah saat ini upacara ditujukan untuk mengenang para pahlawan Angkatan Laut yang gugur di pertempuran Laut Arafuru.
Namun mulai saat ini, kata Yudo, peringatan Dharma Samudera dirujukan untuk memperingati seluruh perjuangan prajurit laut.
"Baik itu Malahayati melawan portugis, kemudian kesultanan Mataram sampai pada perjuangan Trikora, sampai puncaknya 59 taun lalu, 15 Januari dimana kapal kita berhadapan dengan Belanda, KRI Macan Tutul tenggelam. Dan komandan laut Yos Sudarso gugur yang jadi puncak acara peringatan pada hari Dharma Samudera tadi," kata Yudo.
Selain menggelar upacara di atas KRI Dewaruci, Yudo juga telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk juga menggelar upacara serupa meski sederhana.
"Karena pandemik dan keprihatinan saat ini, saya perintahkan ke seluruh jajaran untuk melaksanakan dengan sederhana.
Mungkin hanya di dermaga-dermaga kalaupun ada kapal, ya di dermaga saja. Tidak keluar berlayar karena cuaca juga saat ini," kata Yudo.