BMKG: Gempa Majene dan Mamuju Tercatat 31 Kali
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbaharui data gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbaharui data gempa yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan bahwa gempa bumi yang terjadi di Majene hingga, Senin siang tercatat 31 kali.
"Termasuk ini gempa bumi yang magnitudo 5, 9 dan 6, 2, dan yang terakhir adalah 4,2 magnitudo juga dirasakan di Mamuju sekitar siang tadi," kata Rahmat dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Senin, (18/1/2021).
Baca juga: Tangkal Hoaks BMKG Pasang Alat Diseminasi Informasi di Posko Gempa Sulbar
Rahmat mengatakan bahwa gempa susulan masih terjadi di sekitar Majene dan Mamuju pasca dua kali gempa besar pada Kamis dan Jumat pekan lalu. Namun, tren gempa susulan tersebut intensitasnya menurun. Mayoritas gempa susulan menurut dia tidak terasa.
"Memang ini (gempa susulan) bagian dari pelepasan energi, jadi setiap kali kejadian gempa-gempa besar, gempa merusak selalu akan diikuti oleh energi atau peluru pelepasan gempa-gempa susulan," katanya.
Rahmat mengatakan gempa susulan tersebut, semakin lama akan semakin berkurang. Namun BMKG belum bisa memprediksi kapan gempa susulan tersebut akan berhenti.
Baca juga: Air Laut di Manado Meluap hingga Daratan, BMKG Tegaskan Bukan Tsunami, Sejumlah Faktor Mempengaruhi
'Tentunya kalau dengan data yang masih sedikit ini kami belum mampu menyimpulkan bahwa kapan gempa susulan akan berakhir namun tentunya ada gambaran misalnya kalau tren apa setiap harinya atau setiap hitungan per 6 jam atau 12 jam, jadi kalau trendnya masih tinggi (jumlah gempa susulan), jumlah harinya akan semakin panjang itu artinya gempa susulan nya akan panjang," pungkasnya.
Sebelumnya, Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat mencapai 84 orang. Jumlah tersebut berdasarkan data Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 18 Januari 2021 pukul 14.00 WIB.
"Rinciannya 73 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Senin (18/1/2021).
Selain itu, tercatat 679 orang luka ringan serta terdapat 253 orang mengalami luka berat. 189 orang luka berat di Kabupaten Mamuju dan 64 orang luka berat di Kabupaten Majene.
Pusdalops BNPB juga melaporkan sebanyak 19.435 orang pascagempa M6,2, antara lain 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene dan 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju.
"BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak," tutur Raditya.
Kondisi jaringan listrik yang terdapat pada dua kabupaten terdampak telah berangsur normal.
Adapun jalur Majene - Mamuju yang terputus akibat longsor, tepatnya di Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene saat ini telah dapat dilalui.