Haji Lulung Ajak Pemimpin dan Tokoh Tobat Nasional, Agar Musibah Bencana Segera Berakhir
Tobat serta munajat ditujukan agar musibah bencana yang terjadi di permulaan tahun 2021 tak berkepanjangan dan segera berakhir.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
![Haji Lulung Ajak Pemimpin dan Tokoh Tobat Nasional, Agar Musibah Bencana Segera Berakhir](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/banjir-bandang-terjang-puncak-bogor_20210119_193242.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah bencana baik alam maupun non alam melanda Indonesia belakangan ini.
Mulai dari peristiwa tragis kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, tanah longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan, gempa di Sulawesi Barat, gelombang pasang di Makassar, angin puting beliung di Wonogiri, hingga erupsi gunung berapi.
Teranyar, gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) yang menguncang Melonguane, Sulawesi Utara pada Kamis (21/1/2021) pukul 19.23 WIB.
Anggota DPR RI Fraksi PAN Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengajak segenap masyarakat, khususnya para pemimpin dan tokoh untuk melakukan tobat nasional.
Tobat serta munajat ditujukan agar musibah bencana yang terjadi di permulaan tahun 2021 tak berkepanjangan dan segera berakhir.
"Mengajak tobat nasional kepada seluruh anak bangsa, khususnya para pemimpin dan tokoh agar musibah yang berkepanjangan ini cepat berakhir," kata Lulung dalam keterangannya, Jumat (22/1/2021).
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta ini menambahkan, munajat yang disampaikan juga perlu diiringi dengan perilaku menghindari hal yang merugikan orang lain dan alam sekitar, atau hal tak terpuji lainnya.
Bila hal itu dilakukan, harapannya bencana yang mengakibatkan kerusakan lainnya tak berlarut merundung Indonesia.
"Musibah, bencana dan kerusakan di muka bumi ini juga akibat ulah manusia yang berlaku zalim, juga merusak alam. Oleh karenanya, perilaku tidak terpuji itu sudah semestinya segera diakhiri agar kerusakan dan kehancuran tidak menimpa kita dan anak cucu kita semua," ungkap dia.
Baca juga: Dinding Rumah Warga di Desa Bantik Kecamatan Beo Roboh Pasca Gempa M7,0 di Kepulauan Talaud
"Maka itu, doa harus diiringi dengan tobat meminta ampunan kepada Allah SWT," pungkas Ketua Bamus Betawi ini.
Sebagai informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 185 bencana di Indonesia hanya sejak awal bulan Januari 2021.
Bencana hidrometeorologi masih mendominasi hingga minggu keempat Januari tahun ini.
Adapun rincian jenis bencana berdasarkan catatan BNPB per 21 Januari pukul 10.00 WIB, terjadi 127 bencana banjir, 30 kejadian tanah longsor dan 21 kejadian puting beliung.
Selain itu kejadian bencana lain yang tercatat yaitu gelombang pasang 5 kejadian dan 2 kejadian gempa bumi.
Akibat peristiwa itu, ratusan korban jiwa kehilangan nyawa dan ribuan lainnya alami luka luka. Ratusan ribu orang terpaksa harus mengungsi.
Tercatat 91 jiwa kehilangan nyawa akibat gempa bumi, 41 jiwa karena tanah longsor, dan 34 orang meninggal karena banjir.
Sebanyak 8 orang dinyatakan masih hilang akibat banjir dan gempa bumi 3 orang.
Baca juga: Banjir Kalimantan Selatan, Menko PMK Ingatkan Bahaya Eksploitasi Alam Berlebihan
Sementara korban luka-luka tercatat sebesar 1.172 jiwa akibat bencana gempa bumi, 26 jiwa karena tanah longsor, 7 jiwa akibat puting beliung, dan 5 orang karena banjir.
Sementara itu total kerusakan rumah akibat bencana berjumlah 1.896 unit dengan tingkat yang berbeda. BNPB mencatat rumah rusak berat 147 unit, rusak sedang 63 dan rusak ringan 1.686.
Bencana juga mengakibatkan kerusakan fasilitas publik. Dari sejumlah kejadian bencana, kerusakan pada fasilitas penduduk berjumlah 18 unit, rumah ibadah 15, kesehatan 3, kantor 2 dan jembatan 25. Kerusakan fasilitas publik akibat gempa masih dalam pendataan.