Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Dilanda Bencana, Haji Lulung Serukan Tobat Nasional Khususnya Para Pemimpin dan Tokoh

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 185 bencana di Indonesia sejak awal Januari 2021.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Indonesia Dilanda Bencana, Haji Lulung Serukan Tobat Nasional Khususnya Para Pemimpin dan Tokoh
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musibah dan bencana alam melanda Indonesia di awal 2021.

Mulai dari peristiwa tragis kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.

Tanah longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan, gempa di Sulawesi Barat, gelombang pasang di Makassar, puting beliung di Wonogiri, hingga erupsi gunung berapi.

Teranyar, gempa dahsyat berkekuatan 7,1 Skala Richter (SR) mengguncang Melonguane, Sulawesi Utara, Kamis (21/1/2021) pukul 19.23 WIB.

Baca juga: Bencana Alam Awal Tahun 2021: Longsor Sumedang, Gempa Sulbar, Banjir Kalsel, Gunung Semeru Meletus

Menyikapi hal itu, Anggota DPR Fraksi PAN Abraham Lunggana alias Haji Lulung mengajak segenap masyarakat, khususnya para pemimpin dan tokoh, untuk melakukan tobat nasional.

Tobat serta munajat, katanya, ditujukan agar musibah bencana yang terjadi di permulaan tahun 2021 tak berkepanjangan dan segera berakhir.

"Mengajak tobat nasional kepada suluruh anak bangsa, khususnya para pemimpin dan tokoh. Agar musibah yang berkepanjangan ini cepat berakhir," kata Lulung lewat keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).

Berita Rekomendasi

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta ini menambahkan, munajat yang disampaikan juga perlu diiringi perilaku menghindari hal yang merugikan orang lain dan alam sekitar, atau hal tak terpuji lainnya.

Bila hal itu dilakukan, harapannya bencana yang mengakibatkan kerusakan lainnya tak berlarut merundung Indonesia.

"Musibah, bencana, dan kerusakan di muka bumi ini juga akibat ulah manusia yang berlaku zalim, juga merusak alam."

"Oleh karenanya, perilaku tidak terpuji itu sudah semestinya segera diakhiri, agar kerusakan dan kehancuran tidak menimpa kita dan anak cucu kita semua."

"Maka itu, doa harus diiringi dengan tobat meminta ampunan kepada Allah SWT," papar Ketua Bamus Betawi ini.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 185 bencana di Indonesia sejak awal Januari 2021.

Bencana hidrometeorologi masih mendominasi hingga minggu keempat Januari tahun ini.

Adapun rincian jenis bencana berdasarkan catatan BNPB per 21 Januari pukul 10.00 WIB, terjadi 127 bencana banjir, 30 tanah longsor, dan 21 puting beliung.

Bencana lain yang tercatat yaitu gelombang pasang 5 kejadian, dan 2 kejadian gempa bumi.

Akibat peristiwa itu, ratusan korban jiwa kehilangan nyawa dan ribuan lainnya luka-luka.

Ratusan ribu orang terpaksa harus mengungsi.

Tercatat 91 jiwa kehilangan nyawa akibat gempa bumi, 41 jiwa karena tanah longsor, dan 34 orang meninggal karena banjir.

Sebanyak 8 orang dinyatakan masih hilang akibat banjir dan gempa bumi 3 orang.

Sedangkan korban luka-luka tercatat sebesar 1.172 jiwa akibat bencana gempa bumi, 26 jiwa karena tanah longsor, 7 jiwa akibat puting beliung, dan 5 orang karena banjir.

Total kerusakan rumah akibat bencana berjumlah 1.896 unit dengan tingkat yang berbeda. BNPB mencatat rumah rusak berat 147 unit, rusak sedang 63 dan rusak ringan 1.686.

Bencana juga mengakibatkan kerusakan fasilitas publik.

Dari sejumlah kejadian bencana, kerusakan pada fasilitas penduduk berjumlah 18 unit, rumah ibadah 15, kesehatan 3, kantor 2 dan jembatan 25.

Kerusakan fasilitas publik akibat gempa masih dalam pendataan.

MUI Serukan Salat Gaib

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Amirsyah Tambunan, menyerukan bangsa melakukan muhasabah nasional sebagai respons atas bencana ini.

“Ini momentum bagi kita semua untuk muhasabah, sekaligus juga saling bahu membahu dalam doa maupun donasi,” ujar Sekjen MUI, Selasa (19/1/2021).

Amirsyah mengatakan, seruan muhasabah ini berlaku pula untuk umat beragama lainnya. Hal ini penting sebagai ikhtiar, doa, dan tawakal bangsa.

“Muhasabah harus dilakukan secara jernih diiringi dengan permintaan ampunan kepada Allah SWT,” katanya.

Dia menambahkan, Indonesia sebagai negara beragama, sudah sepatutnya selalu mengembalikan berbagai cobaan dan musibah kepada Tuhan yang Maha Esa.

Tentu ini mesti diiringi dengan perilaku umat manusia yang tidak merugikan diri sendiri, orang lain, dan alam sekitar.

“Kita harus jujur mengakui bahwa kerusakan di muka bumi ini juga akibat ulah manusia yang merusak keseimbangan alam.'

"Oleh karena perilaku tidak terpuji itu, sudah semestinya segera diakhir agar bisa membawa berkah bagi semuanya,” pinta Sekjen.

Amirsyah mengajak segenap Umat Islam melakukan doa di lokasi masing-masing.

Mendoakan para korban bencana, dengan melakukan salat gaib bagi korban yang meninggal dunia, serta memohon keselamatan untuk bangsa dan negara.

Untuk meringankan beban korban terdampak bencana itu, Amirsyah menyerukan Umat Islam dan seluruh elemen bangsa saling bahu-membahu memberikan bantuan dalam bentuk apapun.

“Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, membalas kebaikan semua pihak atas amal salehnya,” harapnya.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Haji Lulung Ajak Pemimpin Tobat Nasional, Katanya Bencana Akibat Ulah Manusia Berlaku Zalim

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas