Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Evaluasi PJJ, Kemendikbud Sebut Ada Penurunan Hasil Belajar Siswa

Dalam evaluasi yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menunjukkan adanya penurunan hasil belajar siswa selama sistem PJJ

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Evaluasi PJJ, Kemendikbud Sebut Ada Penurunan Hasil Belajar Siswa
screenshot
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurang lebih 10 bulan atau selama pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dalam evaluasi yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menunjukkan adanya penurunan hasil belajar siswa selama sistem PJJ diterapkan.

Hal itu disampaikan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Jumeri, dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk 'Nasib Siswa di Tengah Pandemi', Sabtu, (23/1/2021).

"Secara akademis tentu ada penurunan hasil belajar siswa," kata Jumeri.

Jumeri mengatakan, selama PJJ para guru tidak bisa memberikan materi secara total dibandingkan kondisi normal.

Apalagi penyampaian materi dilakukan lebih terbatas dan tidak langsung bertatap muka.

"Karena bagaimanapun guru-guru kita memberikan materi tentu kuota materinya jauh di bawah situasi normal ketika anak-anak itu belajar tatap muka," ucapnya.

Baca juga: Nadiem: Daerah yang Sulit PJJ, Harap Gelar Tatap Muka

BERITA REKOMENDASI

"Kita menyadari ketika anak-anak ketemu guru di kelas saja itu pemahamannya kadang masih kurang, apalagi ini secara jarak jauh," imbuhnya.

Selain itu, Jumeri mengatakan bahwa PJJ menimbulkan keterbatasan dalam sisi pembelajaran.

Sebab, PJJ butuh peran serta orang tua dan masyarakat dalam membantu belajar anak di rumah.

Namun, menurutnya tak semua orang tua mampu menggantikan peran guru dalam membimbing anak belajar.

"Kita juga tidak bisa menyalahkan orang tua, karena mungkin ada keterbatasan, mungkin orang tua harus bekerja atau tidak mampu membimbing dalam materi pelajaran tertentu," katanya.


Oleh karena itu, Jumeri mengungkapkan Kemendikbud sudah meminta guru agar memberi penilaian tidak hanya terkaiy hasil menjawab soal.

Namun juga motivasi anak-anak dalam mengikuti pembelajaran itu juga masuk dalam penilaian karakter.

"Kami sudah meminta guru-guru kita untuk bisa melakukan penilaian atas dasar tidak hanya hasil menjawab soal. Tetapi kesungguhan, motivasi, kedisiplinan anak-anak kita dalam mengikuti pembelajaran. Itu juga menjadi satu penilaian," ucapnya.

"Kami juga minta agar guru-guru kita berkomunikasi dengan orang tua untuk melaporkan kondisi belajar anak-anak kita di rumah, sehingga itu juga bagian dari penialaian hasil belajar peserta didik," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas