Ungkapan Keluarga Korban Sriwijaya Air saat Acara Tabur Bunga: Ini Musibah yang Tak Bisa Dielakkan
Adik kandung korban, Heri Purnomo, menyampaikan terima kasih pada pihak Sriwijaya Air yang telah menggelar acara tabur bunga.
Penulis: Nuryanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Para keluarga korban menaburkan bunga ke laut yang menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Jumat (22/1/2021).
Hal tersebut sebagai tanda penghormatan terakhir, setelah pemerintah memberhentikan operasi pencarian pada Kamis (21/1/2021).
Suasana haru menyelimuti acara tabur bunga yang dilakukan oleh keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air itu.
Titik tabur bunga dilaksanakan di perairan Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Para keluarga diberangkatkan menggunakan KRI Semarang.
Puluhan keranjang berisi bunga sudah disediakan di KRI Semarang.
Baca juga: KNKT Curigai Sistem Autothrottle Sriwijaya Air SJ182, Data FDR: Tak Bekerja Baik Saat Take Off
Baca juga: UPDATE: Jenazah Yumna Balita Pemilik Jaket Pink Korban Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi
Tak hanya keluarga korban, acara tabur bunga tersebut juga dilakukan oleh sejumlah pilot serta kru Sriwijaya Air.
Adik kandung korban, Heri Purnomo, menyampaikan terima kasih pada pihak Sriwijaya Air yang telah menggelar acara tersebut.
Menurutnya, acara tabur bunga itu sebagai bentuk belasungkawa pada keluarga korban.
"Kami berterima kasih kepada Sriwijaya yang telah mengadakan acara ini."
"Karena mungkin ini penghargaan atau ucapan belasungkawa yang bisa dilakukan oleh pihak Sriwijaya," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat.
Baca juga: RS Polri Kembali Serahkan 5 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 ke Pihak Keluarga
Baca juga: Update Pesawat Sriwijaya Air Jatuh, Dua Jenazah Kembali Berhasil Diidentifikasi
Mengenai peristiwa nahas tersebut, Heri berujar, pihak keluarga sudah menyadari sebagai musibah yang tak dapat dihindari.
Sehingga, acara tabur bunga tersebut bisa menguatkan hati keluarga agar ikhlas atas takdir yang terjadi.
"Kami sebagai keluarga korban menyadari bahwa hal ini merupakan musibah yang tak bisa dielakkan," ungkapnya.