Natalius Pigai: Negara Memelihara dan Mengelola Rasisme Sebagai Alat Pemukul Orang Berseberangan
Dia mengatakan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, setiap kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menjadi sasaran rasisme.
Menanggapi itu, Pigai mengirimkan unggahan balasan.
Dia mengatakan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo, setiap kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme.
"Kita harus hapuskan rasisme. Negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul setiap orang yang berseberangan dengan kekuasaan," kata Pigai dalam unggahannya yang diterima Tribunnews.com, Senin (25/1/2021).
Baca juga: Masyarakat Papua Diimbau Tidak Terprovokasi Terkait Kasus Rasisme yang Dialami Natalius Pigai
Menurutnya, masyarakat Papua telah menjadi sasaran dari kejahatan rasisme.
"Rasisme telah menjadi kehajatan kolektif negara pada rakyat Papua, bangsa Melanesia," katanya.
Diketahui, Ambrosius Nababan dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terkait kasus ujaran kebencian dan rasisme terhadap aktivis Papua Natalius Pigai.
Laporan polisi itu didaftarkan dengan nomor LP/17/I/2021/Papua Barat sekitar pukul 13.46 WIT di SPKT Polda Papua Barat.
Baca juga: Mabes Polri Ambil Alih Dugaan Kasus Rasisme yang Dialami Natalius Pigai
Laporan tersebut didaftarkan langsung oleh ketua KNPI Provinsi Papua Barat Sius Dowansiba bersama sejumlah pengurus KNPI PB.
Rhony mengungkapkan, awalnya memang Ambrosius Nababan adalah kader Partai Hanura saat zaman kepemimpinan Wiranto.
Ambrosius Nababan juga sempat menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI dari dapil Papua.
Namun, saat Partai Hanura mengalami konflik hingga kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) saat ini, dia tak lagi aktif dan dinyatakan bukan lagi menjadi kader Hanura.
Baca juga: Natalius Pigai Sebut Pilkada di Pegunungan Bintang Papua Terancam Diboikot Warga Jika Petahana Maju
"Namanya dulu zamannya Pak Wiranto ini dia pernah caleg DPR RI dari Partai Hanura waktu dapil Papua. Jadi di zamannya Wiranto, di zamannya OSO tidak ada," ujarnya.
Lebih lanjut, Rhony menegaskan bahwa kasus yang saat ini dialami Ambrosiua Nababan tak ada hubungannya dengan Partai Hanura.
"Tidak ada hubungan dengan Partai Hanura, karena Partai Hanura di zamannya Pak OSO sekarang tidak ada yang melakukan hal-hal atau mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyinggung perasaan orang lain," kata Rhony.