Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dulu Pemulung, Kini Hidupnya Lebih Baik Berkat Mensos Risma, Roni Adnan Ungkap Cita-citanya

Dulu Roni Adnan Bahar seorang pemulung.Berkat Mensos Risma, ia kini bekerja di Grand Kamala Lagoon Bekasi.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Dulu Pemulung, Kini Hidupnya Lebih Baik Berkat Mensos Risma, Roni Adnan Ungkap Cita-citanya
TRIBUN/LUSIUS GENIK
Mantan pemulung Roni Adnan Bahar berfoto di tempat kerja barunya, di Bekasi, Jabar, Senin (25/1/2021). Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) tersebut kini bekerja di Grand Kamala Lagoon setelah ditemui oleh Mensos Tri Rismaharini. TRIBUNNEWS/LUSIUS GENIK 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bila diberi cukup rezeki oleh Allah, Roni Adnan Bahar (36) ingin mengajak Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma pergi umrah bersama.

Keinginannya itu sebagai ungkapan syukur karena Risma mengangkat derajat hidupnya.

Dulu Roni Adnan Bahar seorang pemulung. Pemerintah menyebutnya Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Berkat mantan Wali Kota Surabaya itu, ia kini bekerja di Grand Kamala Lagoon Bekasi.

"Ini cita-citaku ya, nanti kalau ada rezeki, kalau ada izin dari Tuhan, aku pingin umrah bareng-bareng keluarga, sama Bu Menteri (Tri Rismaharini), sama kepala dinas sosial."

"Pengin banget bawa Bu Risma, pingin saja aku berterimakasih sudah membantu saya mendapat pekerjaan di Grand Kamala Lagoon gitu," ucap Roni kepada Tribun Network di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (23/1/2021) kemarin.

Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Kirim Tim Pastikan Kebutuhan Logistik Korban Banjir di Paniai Papua Terpenuhi

Berita Rekomendasi

Roni sendiri merupakan PPKS yang dirujuk dari dari Dinas Sosial Kabupaten Subang pada 5 Januari 2021. Dia kini hidup di Balai Karya Pangudi Luhur, Bekasi bersama 20 orang PPKS lainnya.

Di Grand Kamala Lagoon, Roni bekerja sebagai seorang tukang kebun. Dia pun merasa senang lantaran pekerjaan yang dijalaninya tidak terlalu sulit.

Baca juga: Anies Baswedan Tinjau Kolong Jembatan yang Pernah Dikunjungi Risma

"Ini sudah hari ke-12 saya kerja. Saya kerja di bagian perkebunan, bersih-bersih jalan, terus bagian potong-potong rumput, terus nyabut-nyabutin rumput. Senanglah," ucap Roni.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantar 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk bekerja di PT Waskita Karya. Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono, tak hanya menyambut baik gagasan Kemensos tersebut. Ia juga cepat tanggap dengan segera menyebar ke-15 pemulung tersebut ke tiga lokasi proyek PT Waskita Karya, yaitu di Cimanggis Depok, Bekasi dan Cibitung. TRIBUNNEWS.COM/IST
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengantar 15 pemulung binaan Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk bekerja di PT Waskita Karya. Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono, tak hanya menyambut baik gagasan Kemensos tersebut. Ia juga cepat tanggap dengan segera menyebar ke-15 pemulung tersebut ke tiga lokasi proyek PT Waskita Karya, yaitu di Cimanggis Depok, Bekasi dan Cibitung. TRIBUNNEWS.COM/IST (TRIBUNNEWS.COM/IST/HO)

Roni sangat bersyukur mendapatkan kesempatan bekerja di Grand Kamala Lagoon. Sebab, menjadi seorang pemulung bukanlah hal yang sejatinya ia inginkan.

"Dari dulu aku juga kerja, bukan jadi pemulung. Pingin kerja dari pas lulus sekolah, keinginan saya maunya kerja, bukan jadi pemulung. Akhirnya bersyukur kemarin dapat kerjaan (dari Risma)," ucap dia.

Roni berharap bahwa pekerjaannya saat ini bisa dia jalani dengan baik. Bila sudah bisa mandiri secara finansial, kelak Roni ingin membuka sebuah usaha warung makan di kampung halamannya di Garut, Jawa Barat.

"Harapan saya, saya pingin buka usaha buat di Garut, kampung halaman, pingin buka usaha. Kalau maunya usaha yang dagang makanan gitulah," ucap Roni.

Selain itu, di Balai Karya Pangudi luhur, Roni mengaku ingin belajar ternak lele. Bila sudah bisa ternak lele sendiri, kelak ia akan membuat kolam lele di Garut.

Baca juga: Kemensos Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Gempa Sulbar, Risma: Kita Upayakan Secepatnya

"Kalau aku ikut pelatihan di sini, pingin ternak lele, ternak ikan, nanti kalau aku udah bisa ternak lele, mau bikin juga di Garut. Kolam lele sama ikan mas gitu," ujar Roni.

Awal Mula Roni Jadi Pemulung

Sebelum hidup di jalanan, Roni sempat hidup bersama saudaranya yang tinggal di kawasan Tanjungsari, Subang, Jawa Barat.

Namun, karena satu dan lain hal, Roni justru merasa bosan hingga akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dari rumah.

"Bosan kan kalau diem di rumah saudara tidak ada kegiatan apa-apa, cuma bantuin ini itu kan sepi, ah gimana kalau aku pingin kabur gitu kan," ucap Roni.

Pertamakali kabur dari rumah, Roni langsung berjalan menuju ke Bandung.

"Di sana ada saudara juga, pas lagi sepi saya kabur lagi dari rumah saudara yang di Bandung, kabur langsung ke Purwakarta, nekat gitu," ujar Roni.

Roni pun akhirnya kembali melarikan diri dari rumah dan langsung menuju ke Kabupaten Purwakarta.

Di Purwakarta, Roni hidup selama kurang lebih hampir tiga minggu sampai akhirnya menyerahkan diri ke dinas sosial.

Selama di Purwakarta, lanjut Roni, dirinya banyak menjalani hari-hari tanpa tidur. Di momen-momen sulit itulah Roni banyak berdoa, berharap kepada Allah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih pantas dijalani.

"Aku berdoa terus, salat, beribadah, berharap diberi pekerjaan yang lebih pantas lagi oleh Allah," ucap Roni.

"Kalau engga aku pingin banget di panti sosial, pingin mencari solusi untuk memperbaiki diri," sambung dia.

Roni pun akhirnya menyerahkan diri kepada dinas sosial Kabupaten Purwakarta. Di sana Roni mengaku sempat berbicara langsung dengan kepala dinas sosial, hingga akhirnya diberikan kesempatan untuk dipindahkan ke Balai Karya Pangudi luhur.

"Saya di Purwakarta dari pas sebelum tahun baru, saya waktu itu sudah bilang mau di antar ke sini (Balai Karya Pangudi luhur)," kata Roni.

"Dikasih syarat kalau saya harus benar-benar niat, jangan bikin malu kantor dinas yang ada di Purwakarta. Saya bilang saya serius, akhirnya saya diantar ke sini, ke Bekasi," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas