Kemenristek Fokus Kembangkan Ventilator ICU Pertama di Indonesia untuk Pasien Covid-19
Saat ini ada lima lembaga yang mengembangkan ventilator ICU. Diharapkan tahun ini ada ventilator ICU yang bisa lolos uji dan mendapat izin dari BPFK.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) tahun ini berfokus dalam pengembangan ventilator ICU untuk penanganan Covid-19.
Kehadiran ventilator ICU ini akan menjadi yang pertama dikembangkan di Indonesia.
"Kita akan fokus untuk upaya kita melahirkan ventilator ICU pertama di Indonesia," ujar Bambang dalam Review Kinerja dan Outlook Kemenristek/BRIN di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (27/1/2021).
Saat ini, Bambang mengatakan ada lima lembaga yang mengembangkan ventilator ICU.
Ia berharap tahun ini ada ventilator ICU yang bisa lolos uji dan mendapat izin dari Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK), sehingga penanganan pasien Covid-19 di Indonesia tidak lagi tergantung dengan produk ventilator ICU dari luar negeri.
Baca juga: Menristek: Vaksin Merah Putih untuk Jaga Keberlangsungan Herd Imunity
Baca juga: Alternatif Tes Deteksi Covid-19, Menristek Kembangkan Pemeriksaan Sampel Air Liur
"Kita harapkan yang lain-lain bisa mengejar, sehingga di bidang ventilator, kita bisa kuasai semua, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor," ungkap Bambang.
Sejauh ini, Bambang mengungkapkan ventilator yang dikembangkan di Indonesia belum ada yang berjenis ICU. Padahal ventilator ini sangat dibutuhkan untuk penanganan pasien Covid-19.
Baca juga: Kemenristek Siapkan Inovasi Pencegahan Bencana
Selama masa pandemi, para inovator di Indonesia telah mengembangkan sejumlah ventilator, yakni Vent-I Origin, COVENT-20, dan GERLIP HFNC-01.
"Ruang yang sangat critical untuk berhasil tidaknya pengobatan. Maka kita akan fokuskan tahun ini kita harus bisa melahirkan ICU ventilator, di samping tetap mengembangkan ventilator jenis lain," ungkap Bambang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.