Mirisnya Tingkat Kepenuhan Rumah Sakit Covid-19 hingga Prediksi Akhir Tahun Capai 100.000 Kematian
Berikut penjelasan sejumlah ahli mengenai mirisnya tingkat kepenuhan rumah sakit hingga prediksi kematian 100.000 di akhir tahun.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Slamet Budiarto juga ikut menyoroti tingkat kepenuhan rumah sakit.
Bahkan, ia memprediksi kematian akibat Covid-19 bisa mencapai 100.000 kasus di akhir tahun.
"Angka kematian kita tertinggi nomor 1 di Asean, baik presentase maupun jumlah."
Baca juga: Angka Kematian Meningkat, Jakarta Makamkan Sekitar 100 Jenazah Covid-19 dalam Sehari
"Saya perkirakan sampai akhir tahun 2021 angka kematian mencapai 100.000," kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).
Slamet juga mengungkit tentang rumah sakit dan tenaga kesehatan yang sudah kewalahan menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah.
Sehingga, hal tersebut berdampak terhadap tingginya angka kematian.
Di sisi lain, Slamet juga meminta pemerintah untuk fokus menangani pandemi dari sisi kesehatan agar korban bisa ditekan.
Ia mengaku sudah mengusulkan kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar pasien Covid-19 gejala ringan bisa dirawat di rumah masing-masing dengan pengawasan dokter umum.
"Satu dokter kan bisa memantau 10 orang. Nanti bisa diberi insentif," kata Slamet.
Baca juga: Alami Angka Kematian Covid-19 Tinggi dan Krisis Makam, DKI Beli 5 Lahan Baru dan Tambah Ruang ICU
Dengan cara ini, maka rumah sakit tidak penuh.
Ruang perawatan di rumah sakit bisa fokus digunakan untuk pasien gejala sedang dan berat.
"Sekarang kan kematian meningkat karena RS overload," ujar dia.
Minta Masyarakat Prihatin dengan Kondisi Rumah Sakit
Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Kuntjoro Adi Purjanto secara khusus meminta masyarakat untuk memberi rasa prihatin terhadap kondisi rumah sakit yang saat ini sudah penuh.
Ia mengingatkan kepada semua pihak, rumah sakit bukan merupakan garda terdepan untuk menangani Covid-19.