Enam Program Strategis Kemenkop UKM 2021, Meliputi Usaha Mikro hingga Penguatan Pemasaran Produk
Enam program itu meliputi bidang perkoperasian, usaha mikro, UKM, kewirausahaan, penyaluran dana bergulir, dan penguatan pemasaran produk.
Editor: Willem Jonata

Diharapkan, peningkatan rasio kewirausahaan ditopang adanya pengembangan ekosistem bisnis melalui kerjasama antara dunia usaha, dunia industri dan juga perguruan tinggi.
"Ini yang saya kira akan banyak insentif pajak untuk mendorong kemitraan antara usaha besar dengan usaha kecil supaya terjadi transfer pengetahuan, dan juga ada transfer teknologi," ujar Teten.
Dalam praktiknya, lanjut Teten, UMKM yang tumbuh besar dan naik kelas adalah UMKM yang sudah terhubung ke lembaga pembiayaan, perpajakan dan juga kemitraan dengan usaha besar.
Kelima, Kemenkop akan mengakselerasi penyerapan produk UMKM lewat belanja pemerintah.
Anggaran belanja kementerian dan lembaga, kata Teten, sesuai Undang-undang Cipta Kerja dipatok 40 persen harus membeli produk UMKM.
"Termasuk juga BUMN. Sekarang kebutuhan suku cadang di BUMN pun dan termasuk di kementerian teknis, ini juga harus menggunakan produk-produk dalam negeri," ucap Teten.
"Jadi sekarang semangatnya saya kira bagaimana mendorong konsumsi pemerintah, konsumsi belanja pemerintah, konsumsi masyarakat untuk menyerap produk dalam negeri," ujar Teten.
Keenam Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) pun akan diperkuat untuk menyalurkan Dana Bergulir bagi koperasi diarahkan ke sektor riil difokuskan kepada sub sektor pertanian, kehutanan (Perhutanan Sosial), peternakan, perikanan, perkebunan dan UKM Strategis.
Selanjutnya Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LLP-KUMKM) akan ditingkatkan kapasitasnya dalam melayani pemasaran dan perdagangan lokal, regional, dan internasional.
"Kami akan mendorong pengembangan SMESCO HUB untuk Indonesia Bagian Timur didukung dengan pelatihan dan pengembangan Program Sparc," kata Teten.