Polri Siap Bersinergi dengan Muhammadiyah Menjaga Kamtibmas, Termasuk dalam Penanganan Covid-19
Sejumlah masukan diberikan oleh pengurus Muhammadiyah kepada Kapolri, termasuk soal penanganan masyarakat yang terjerumus dengan paham radikal.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
"Kami siap dikritik untuk perbaikan-perbaikan kepolisian ke depan dan kami kemarin sudah sepakat untuk hal itu kemudian dalam waktu seratus hari ini kami bisa mulai melaunching terkait program-program kami tadi menjaga kejujuran, dengan transparansi, dengan mengurangi interaksi-interaksi yang berpotensi yang ada masalah," kata Sigit.
Baca juga: Kabaharkam Berikan Waktu Sepekan Untuk Jajarannya Tindak Lanjuti Program Kerja 100 Hari Kapolri
Setelah tanya jawab selesai, Sigit lantas mengakhirinya dengan mengucapkan istilah 'Fastabiqul Khoirat'.
Mendengar itu, para pengurus Muhammadiyah pun tertawa dan memberikan tepuk tangan.
"Sekali lagi pak terima kasih, ada satu catatan yang harus laksanakan ini. Kami tutup dengan fastabiqul khoirat, wabillahitaufiq walhidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," kata Jenderal Sigit.
Ucapan itu kemudian dibalas oleh Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti yang menyebut banyak kader Muhammadiyah di kepolisian.
"Terima kasih Pak Kapolri yang ini rupanya banyak Muhammadiyah cabang kepolisian," ujar Mu'ti.
Istilah ‘fastabiqul khoirat’ memang sangat akrab di telinga kader Muhammadiyah.
Kalimat ini sering diucapkan ketika menutup sebuah sambutan atau pembicaraan.
Kalimat fastabiqul khoirat juga menjadi semboyan dan dicantumkan dalam lambang Pemuda Muhammadiyah.
Kalimat yang diambil dari Surat Al Baqarah ayat 148 dan Al Maidah 48 itu memiliki arti 'berlomba-lombalah dalam kebaikan'.(tribun network/igm/dod)