Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Siap Bersinergi dengan Muhammadiyah Menjaga Kamtibmas, Termasuk dalam Penanganan Covid-19

Sejumlah masukan diberikan oleh pengurus Muhammadiyah kepada Kapolri, termasuk soal penanganan masyarakat yang terjerumus dengan paham radikal.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polri Siap Bersinergi dengan Muhammadiyah Menjaga Kamtibmas, Termasuk dalam Penanganan Covid-19
Tribunnews/JEPRIMA
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo didampingi Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono dan Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti saat menggelar konferensi pers seudai melakukan pertemuan di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2021). Dalam kunjungannya Kapolri kali ini merupakan bentuk silaturahmi antara Polri dengan ormas-ormas islam yang ada dan mampu bersinergi untuk sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Tribunnews/Jeprima 

"Poinnya Muhammadiyah mendukung Kapolri, lalu kami usulkan program moderasi. Moderasi itu adalah program yang akan beliau kembangkan bukan deradikalisasi, kemudian ada dukungan penuh Polri pendekatan lebih humanis merakyat," tutur Mu'ti.

"Kami juga usulkan satu tagline baru, Polisi Sahabat Umat apakah nanti akan jadi program beliau biar Pak Kapolri jawab sendiri," tambah dia.

Sementara, Sigit mengatakan, Polri siap bersinergi dengan Muhammadiyah dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Termasuk dalam penanganan Covid-19.

"Khusus kami sowan datang ke PP Muhammadiyah karena ini adalah bagian dari program kerja kami karena PP Muhammadiyah sebagai salah satu ormas muslim yang sudah berdiri sebelum kemerdekaan 1912 tentunya adalah kewajiban kami dari Polri untuk sowan. Tentunya kami menyampaikan maksud selain silaturahmi tentu sinergi dengan PP Muhammadiyah," ucap dia.

Baca juga: Kapolri Keberatan Jika Ada yang Kaitkan Agama Islam dengan Terorisme

Sigit lantas membeberkan beberapa programnya sebagai Kapolri. Ia berjanji akan memperhatikan isu perempuan hingga penyandang disabilitas.

"Kemudian isu gender dan anak-anak tentunya menjadi perhatian kami ke depan dan bahkan terkait dengan hak bagi wanita pun di kami juga menjadi salah satu yang kemudian kami agendakan," kata Sigit.

Mengenai radikalisme, Sigit mengaku keberatan agama Islam yang kerap dikaitkan dengan berbagai aksi tindak pidana terorisme.

BERITA REKOMENDASI

Eks Kabareskrim itu memastikan stigma tersebut tidaklah benar. "Saya sampaikan dari kemarin bahwa tidak ada agama manapun yang mengajarkan mengenai hal-hal yang sifatnya seperti terorisme dan intoleransi," kata Sigit.

Sigit mengatakan, tidak satupun agama yang mengajarkan tindakan kekerasan dan aksi terorisme. Termasuk, kata dia, agama Islam yang mengajarkan mengenai kasih sayang antara sesama umat manusia.

"Karena semua agama mengajari kasih sayang khususnya muslim yang kita semua diajarkan untuk memahami tentang rahmatan lil alamin. Itu sudah jelas. Kalau ada hal-hal yang seperti itu itu tentunya itu adalah ajaran yang tidak tahu dari mana dan kita harus hadapi," ungkapnya.

Di sisi lain Sigit berjanji akan meningkatkan upaya pencegahan penyebaran ajaran radikalisme di masyarakat.

Jika ada yang terlanjur tersesat, Polri akan mengupayakan pendekatan perbaikan agar pelaku kembali ke jalan yang benar.


"Kalau ada saudara-saudara kita yang tersesat dengan hal tersebut, makanya itu nanti saya sampaikan bagaimana kita mencegah dan memperbaiki dengan upaya moderasi dan itu sudah jelas. Kecuali itu sudah melakukan terlalu jauh dan melakukan tindak pidana itu kita akan proses," ujarnya.

Sebagai Kapolri ia juga siap dikritik demi melakukan perbaikan di tubuh korps Bhayangkara. Sigit juga berkomitmen untuk mewujudkan Polri yang transparan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas