Kepemimpinan Partai Demokrat Tidak Kuat, SBY Diminta Turun Gunung
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai kepemimpinan di Partai Demokrat tidak kuat.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing menilai kepemimpinan di Partai Demokrat tidak kuat.
Hal ini merujuk pada pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Emrus, soliditas di Partai Demokrat juga tidak kuat.
"Menunjukan kepemimpinan di Partai Demokrat lemah, soliditas di internal partai tidak menggembirakan, ideologi tidak kuat untuk menjadi perekat di antara mereka," ujar Emrus kepada Tribunnews, Senin (1/2/2021).
Baca juga: SBY: Banyak Cara Berpolitik yang Lebih Bermoral dan Lebih Beradab
Emrus berpandangan sebaiknya AHY berani untuk menyebutkan nama-nama tokoh yang berupaya untuk mengambil alih Partai Demokrat. Karena AHY dinilai sudah terlanjur membuat pernyataan di ruang publik.
Padahal, menurut Emrus, Partai Demokrat bisa menyelesaikan persoalan itu secara internal partai. Sehingga bisa menyusun langkah strategis untuk memperkuat kepemimpinan dan soliditas internal partai.
"Banyak elite tidak matang berkomunikasi. Saya menyarankan ke AHY, kalau itu benar ditindaklanjuti, kalau tidak benar minta maaf," kata Emrus.
Baca juga: Kamhar Lakumani: Ada Pembegalan Partai Demokrat, Kader Solid di Bawah Komando AHY
Ia membandingkan kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono ketika memimpin Partai Demokrat. Yang lebih cakap dalam berkomunikasi. Karena itu, ucap Emrus, ia menyarankan agar SBY kembali memimpin Partai Demokrat (PD).
"Ketika SBY memimpin, lebih bagus yang memimpin. Saya menyarankan partai kembali dipimpin SBY. Saya bandingkan saya kira kepemimpinan SBY lebih baik dark AHY. Kematangan kepemimpinan itu diperlukan," ujarnya.
Sebelumnya, AHY mengungkap ada gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa.
Hal itu didapatkannya setelah ada laporan dari pimpinan dan kader Demokrat, baik tingkat pusat maupun cabang.
"Adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY.
Moeldoko menjawab tudingan
Kepala Staf Presiden Jenderal Purnawirawan Moeldoko angkat bicara mengenai tudingan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.