Pemerintah Imbau Perayaan Imlek Digelar Sederhana dan Terapkan Disiplin Prokes
pemerintah kembali mengimbau kepada masyarakat khususnya Umat Konghuchu agar merayakan Tahun Baru Imlek secara lebih sederhana.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang Hari Raya Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili pada 12 Februari mendatang, pemerintah kembali mengimbau kepada masyarakat khususnya Umat Konghucu agar merayakan Tahun Baru Imlek secara lebih sederhana.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, hal itu guna mencegah laju penyebaran Covid-19.
Terlebih, kasus aktif Covid-19 terus menunjukan peningkatan setiap harinya.
Hal itu disampaikan Muhadjir saat konferensi pers melalui siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).
“Karena Hari Raya Imlek juga merupakan hari libur nasional, saya mohon semuanya bisa memanfaatkan hari libur ini dengan bijak dan tetap mematuhi apa yang sudah dipesankan oleh Bapak Menteri Agama maupun Bapak Menteri Kesehatan,” kata Muhadjir.
Baca juga: Menkes Sarankan Angpao Imlek Dikirimkan Melalui Ojol
Sementara itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan bahwa pada prinsipnya pemerintah memaklumi Tahun Baru Imlek bagi Umat Konghuchu bukan sekadar perayaan pergantian tahun.
Akan tetapi, lebih dari itu, Tahun Baru Imlek juga merupakan Hari Raya Keagamaan yang semestinya harus diperingati sebagai ungkapan rasa syukur.
“Kita tentu sering menyaksikan bagaimana setiap perayaan Imlek selalu ada kegembiraan. Ada barongsai, ada bagi-bagi angpao. Namun karena sekarang situasinya berbeda, Indonesia dan dunia sedang mengalami pandemi Covid-19, saya kira umat Konghuchu juga harus lebih mawas diri bahwa perayaan Imlek itu dapat dirayakan dengan perayaan yang sederhana,” jelasnya.