Pertama Kali Muncul 2 Kubah Lava di Puncak Merapi, Terbaru di Tengah Kawah
Ini kali pertama di satu rangkaian aktivitas erupsi muncul dua kubah lava di puncak Gunung Merapi.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Data kegempaan sepanjang periode itu, total ada 26 kali gempa guguran beramplitudo 4-35 mm, durasi 18-94 detik. Gempa hybrid/fase banyak terjadi sekali, amplitudo 3 mm durasi 6 detik.
Sehari sebelumnya, BPPTKG Yogyakarta melaporkan terjadi hujan di puncak Merapi antara pukul 14.02-15.25 WIB, intensitas curah hujan sebesar 14 mm/jam.
Hujan cukup besar itu terpantau mengalirkan material vulkanik dari lereng ke Kali Boyong di sebelah timur Dusun Turgo. Intensitas masih kecil.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida terus meminta masyarakat memantau informasi aktivitas Gunung Merapi dari sumber yang terpercaya.
BPPTKG Yogyakarta masih merekomendasikan Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya mitigasi menghadapi ancaman bahaya erupsi Merapi yang terjadi saat ini.
Berikutnya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan dipuncak Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 kilometer dari puncak gunung.
Informasi aktivitas Gunung Merapi dapat diakses melalui Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz.
Juga bisa mengakses situs web merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG di Jalan Cendana 15 Yogyakarta, Telepon (0274) 514180-514192.(Tribunnews.com/xna)