Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertama Kali Muncul 2 Kubah Lava di Puncak Merapi, Terbaru di Tengah Kawah

Ini kali pertama di satu rangkaian aktivitas erupsi muncul dua kubah lava di puncak Gunung Merapi.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Pertama Kali Muncul 2 Kubah Lava di Puncak Merapi, Terbaru di Tengah Kawah
Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga
Kondisi terkini Gunung Merapi dilihat dari Jembatan Gantung Kemiri, Kali Boyong, dan GOR Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (4/2/2021). Rentetan guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi terjadi sepanjang pagi hingga siang. Pada Kamis dini hari hingga pagi terjadi 9 kali guguran lava pijar skala kecil hingga sedang dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter dari puncak. Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta menyebutkan kubah lava baru terbentuk di tengah kawah Gunung Merapi.

Menurut Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, ini kali pertama di satu rangkaian aktivitas erupsi muncul dua kubah lava di puncak Gunung Merapi.

Kemunculan kubah lava baru itu terpantau sejak Kamis (4/2/2021) berdasarkan data visual pengamatan dari sektor tenggara (Deles). Terlihat ada perubahan morfologi di puncak gunung berapi ini.

Puncak kubah lava baru itu menyembul di tengah, di belakang sisa kubah lava letusan 2010 yang fisiknya terlihat di puncak bukaan kawah tenggara.  

“Ada dua kubah lava, yang mengarah barat daya dan di tengah kawah,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, lewat siaran pers daring Jumat (5/2/2021) sore.

Baca juga: Batu-batu Jumbo dan Panas Berguguran dari Puncak Barat Daya Gunung Merapi

Baca juga: Aktivitas Merapi Menurun, BNPB Rekomendasikan Warga Kembali ke Rumah dan Tetap Waspada

Baca juga: Foto-foto Terbaru Jalur Awan Panas, Vegetasi Lereng Merapi Terbakar

Menurutnya, kubah lava baru itu tengah tidak persis di tengah kawah. Terkait potensi bahaya, karena bukaan kawah ke tenggara, ada potensi bahaya di sana.

“Namun, pertumbuhan kubah lava sangat lambat, dan masih kecil volumenya di tengah,” lanjut Hanik. Jika terjadi awan panas, menurutnya jarak jangkau belum sampai ke permukiman penduduk.

BERITA REKOMENDASI

“Rekomendasi belum kita ubah,”  tegas Hanik. Mengenai sebab mengapa muncul kubah lava, berdasarkan data hiposenter, aktivitas vulkanik membentuk sebuah cekungan dalam.

Aktivitas vulkaniknya itu kemudian melebar. Ujung kiri menembus kubah lava 1997 di puncak barat daya, sementara hiposenter kanan ujungnya muncul di tengah kawah.

Kondisi terkini Gunung Merapi dilihat dari Jembatan Gantung Kemiri, Kali Boyong, dan GOR Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (4/2/2021). Rentetan guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi terjadi sepanjang pagi hingga siang. Pada Kamis dini hari hingga pagi terjadi 9 kali guguran lava pijar skala kecil hingga sedang dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter dari puncak. Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga
Kondisi terkini Gunung Merapi dilihat dari Jembatan Gantung Kemiri, Kali Boyong, dan GOR Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (4/2/2021). Rentetan guguran lava pijar dari puncak Gunung Merapi terjadi sepanjang pagi hingga siang. Pada Kamis dini hari hingga pagi terjadi 9 kali guguran lava pijar skala kecil hingga sedang dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter dari puncak. Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga (Tribun Jogja/Setya Krisna Sumarga)

Data terkini lainnya, terjadi penurunan sangat signifikan aktivitas vulkanik Gunung Merapi selepas letusan besar dan luncuran awan panas Rabu, 27 Januari 2021.

Per 4 Februari, laju pertumbuhan kubah lava rata-rata 13.000 m3/hari. Total volume kubah lava di puncak barat daya terhitung 117 ribu m3.

Sebelum letusan besar 27 Januari, volume kubah lava mencapai 158 ribu m3. Lalu pengukuran pada 28 Januari, berkurang drastis tinggal 62 ribu m3 akibat aktivitas guguran dan awan panas.


Data kegempaan, menurun drastis kecuali gempa guguran. Volume gas juga turun signifikan. Bahkan deformasi atau kembang kempis gunung sudah mencapai titik nol atau tidak ada deformasi.

Data-data ini menunjukkan saat ini sudah tidak terlihat ada tekanan magma berlebihan yang mencerminkan suplai magma baru.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas