Hari Pers Nasional, Sekretaris Kabinet: Kritik, Saran, Masukan seperti Jamu yang Kuatkan Pemerintah
Peringati Hari Pers Nasional. Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo: Kritik, Saran,Masukan Itu seperti Jamu Menguatkan Pemerintah, Selasa (9/2/2021)
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo ucapkan peringatan Hari Pers Nasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (9/2/2021).
Pramono menyebut, kebebasan pers menjadi tiang utama bagi Indonesia sebagai negara demokrasi.
Menurutnya, kebebasan seperti kritik, saran, masukan seperti jamu yang memberi kekuatan pemerintah.
"Sebagai negara demokrasi, kebebasan pers adalah tiang utama. Bagi pemerintah, kebebasan pers adalah sesuatu yang wajib dijaga."
Baca juga: Profil Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional Keturunan Ningrat hingga Kakek Buyut Penyanyi Ibu Kota
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Sampaikan Kritik atau Potensi Mall Administrasi
"Bagi pemerintah, kebebasan pers kritik, saran, masukan itu seperti jamu menguatkan pemerintah," ucap Pramono pada YouTube Sekretarat Kabinet, Selasa (9/2/2021).
Dengan kritik yang bersifat terbuka hingga keras nantinya akan membangun pemerintah lebih terarah.
"Kita memerlukan kritik yang terbuka, kritik yang pedas, kritik yang keras."
"Karena dengan kritik itulah, pemerintah akan membangun lebih terarah dan benar," lanjutnya.
Baca juga: Pengamat: Ada Insentif yang Didapat Parpol Ketika Taat ke Jokowi Soal RUU Pemilu
Baca juga: Jokowi: Pelayanan Publik Adalah Wajah Kongkrit Kehadiran Negara
Ia menyinggung pula soal semakin banyak berita hoaks di era kemajuan teknologi ini.
Pramono menegaskan, literasi dan edukasi untuk menangkal berita hoaks.
"Seiring dengan kemajuan teknologi, kita menghadapi problem media sosial, salah satunya adalah hoaks."
"Untuk itu perlu literasi dan edukasi kepada kita semua bahwa kebebasan ini harus diisi secara benar."
"Jangan kemudian kebebasan diisi dengan hal-hal yang tidak produktif," lanjut Pramono.
Baca juga: Kritik Foto Abu Janda Satu Meja dengan Natalius Pigai, Ketua DPP KNPI: Aneh Sekali
Baca juga: Moeldoko Bantah Indonesia Bebas Pandemi 10 Tahun Lagi, IDI Beri Saran Agar Prediksi Itu Tak Terjadi
Pada akhir keterangannya, Pramono mengucapkan peringatan Hari Pers Nasional.
Pramono berharap awak media tetap menjunjung nilai kebenaran dalam dunia pers.
"Tetaplah menjaga integritas menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran di atas segalanya, serta melakukan pendidikan edukasi kepada bangsa ini."
"Pers yang kuat, pers yang terdidik, pers yang integritas adalah syarat mutlak menjadikan bangsa ini bangsa pemenang, bangsa petarung, bangsa yang menjadi bangsa besar."
"Selamat Hari Pers Nasional," pungkasnya.
Jokowi Minta Masyarakat Lebih Aktif Sampaikan Kritik atau Potensi Mall Administrasi
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat lebih aktif dalam menyampaikan kritik terhadap pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara negara.
Hal itu disampaikan Presiden dalam acara peluncuran laporan tahunan Ombudsman RI tahun 2020, secara virtual pada Senin, (8/2/2021).
"Masyarakat harus lebih aktif menyampaikan kritik masukan ataupun potensi mall administrasi, dan para penyelenggara pelayanan publik juga harus terus meningkatkan upaya perbaikan-perbaikan," kata Presiden.
Sehingga menurutnya masyarakat memiliki andil atau menjadi bagian dalam peningkatan kualitas pelayanan publik di Indonesia.
Presiden mengatakan meski banyak hal yang sudah diraih dalam pelayanan publik, namun harus disadari juga masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.
Baca juga: Ombudsman RI: Tingkat Kepatuhan Rendah di Tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota
Oleh karena itu, catatan atau laporan tahunan Ombudsman RI sangat penting untuk mendorong peningkatan standar kualitas pelayanan publik di masa yang akan datang.
"Saya yakin ombudsman Indonesia juga telah menemukan berbagai kekurangan yang perlu kita perbaiki, catatan ini sangat penting untuk mendorong peningkatan standar kualitas pelayanan publik di masa yang akan datang," katanya.
Meskipun demikian Presiden mengapresiasi Ombudsman RI yang terus mengawal pengawasan pelayanan publik oleh penyelenggara negara.
Termasuk pelayanan Publik yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
"Saya memberikan apresiasi, saya memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ombudsman Republik Indonesia, yang terus mengawal, melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik," kata Presiden.
Baca juga: Sebut Prediksi RI Bebas Pandemi 10 Tahun Lagi Berlebihan, Moeldoko: Pak Jokowi Ingin 1,5 Tahun
Sehingga menurut Presiden di tengah Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, masyarakat mendapatkan penanganan kesehatan yang tepat.
Selain itu mendapatkan perlindungan dan bantuan yang cepat dari negara agar bisa bertahan dan menjaga kualitas hidupnya.
Oleh karena itu, Presiden meminta Ombudsman RI untuk terus mengubah cara-cara kerja yang inovatif sehingga tidak terjebak pada rutinitas.
"Situasi krisis, kita harus mampu merubah frekuensi kita dari frekuensi yang normal ke frekuensi yang extraordinary. Cara kerja yang berubah dari cara kerja yang rutinitas menjadi cara kerja yang inovatif dan selalu mencari smartshortcut," tuturnya.
(Tribunnews.com/Shella/Taufik Ismail)