Apa Itu Autothrottle? Komponen yang Sempat Diduga Jadi Penyebab Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182
Apa itu autothrottle? Komponen yang diduga menjadi penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ini penjelasannya!
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) saat jumpa pers, Rabu (10/2/2021), mengatakan belum mengetahui apakah autothrottle menjadi penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Hal tersebut lantaran autothrottle memiliki banyak input dari beberapa komponen.
Meski begitu, Kepala Sub Komite Penerbangan KNKT, Kapten Nurcahyo Utomo mengungkapkan, ada kemungkinan gejala yang muncul di autothrottle, namun kerusakannya ada di tempat lain.
"Kita belum tahu apakah benar autothrottle mengalami malfunction, karena autothrottle punya banyak input dari beberapa komponen."
Baca juga: Soal Dugaan Penyebab Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, KNKT: Harusnya Mesin Mati Satu Tak Apa
Baca juga: KNKT Merilis Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
"Mungkin gejala yang muncul adalah di autothrottle, tapi kerusakannya ada di tempat lain."
"Ini yang sampai saat ini kita belum bisa menentukan, apa yang menyebabkan," beber Nurcahyo Utomo, dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.
Lantas, apa itu autothrottle?
Dikutip dari Flyingmag.com, autothrottle adalah komponen yang berfungsi sebagai mengontrol daya pesawat dari lepas landas hingga mendarat.
Dalam pesawat yang dilengkapi autothrottle, jika pilot mengaktifkan komponen ini akan menghidupkan tuas dorong.
Baca juga: KNKT Sempat Duga Autothrottle Jadi Penyebab Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh: Bukan Komponen Penting
Baca juga: CVR Pesawat Sriwijaya SJ-182 Belum Ditemukan, KNKT: Dugaan Kami Tertimbun Lumpur
Saat pesawat lepas landas, autothrottle memajukan daya dorong ke nilai lepas landas yang dihitung secara otomatis, sehingga pilot dapat berkonsentrasi menerbangkan pesawat alih-alih menyetel daya.
Pada fase penerbangan lainnya, seperti saat pesawat menanjak, pilot juga dapat menyesuaikan kecepatan udara yang diinginkan dan mengamati ketika throttle secara otomatis bergerak untuk mempertahankannya.
Alat ini sangat membantu dalam melindungi dari pelanggaran pembatasan kecepatan udara di wilayah yang terkontrol.
Saat terbang, daya terus dipantau dan disesuaikan untuk mempertahankan kecepatan udara yang dipilih saat berat dan suhu berubah.
Beban kerja pilot sangat berkurang, sementara efisiensi bahan bakar dan kinerja juga meningkat.
Baca juga: KNKT Ungkap Kronologi Lengkap Sriwijaya Air SJ-182 dari Take Off hingga Hilang Kontak
Baca juga: Sebulan Pascatragedi Jatuhnya Sriwijaya Air: 4 Jenazah Belum Teridentifikasi, Boeing Digugat
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.