Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNKT Sempat Duga Autothrottle Jadi Penyebab Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh: Bukan Komponen Penting

KNKT mengungkapkan autothrottle bukan komponen penting dalam pesawat. Namun, sebelumnya KNKT sempat menduga autothrottle jadi penyebab SJ-182 jatuh.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in KNKT Sempat Duga Autothrottle Jadi Penyebab Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh: Bukan Komponen Penting
TRIBUN/DANY PERMANA
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air - Dalam gelar pers rilis laporan awal hasil investigasi, Rabu (10/2/2021), KNKT mengungkapkan autothrottle bukan komponen penting dalam pesawat. Namun, sebelumnya KNKT sempat menduga autothrottle jadi penyebab SJ-182 jatuh. 

"Harusnya, logikanya, pesawat mesin mati satu itu enggak apa-apa. Mesin mati satu pun (pesawat) masih bisa terbang."

Baca juga: KNKT Ungkap Kronologi Lengkap Sriwijaya Air SJ-182 dari Take Off hingga Hilang Kontak

Baca juga: Sebulan Pascatragedi Jatuhnya Sriwijaya Air: 4 Jenazah Belum Teridentifikasi, Boeing Digugat

Puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berada di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, untuk dilakukan pemeriksaan, Sabtu (16/1/2021). Memasuki hari kedelapan, pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu masih terus dilakukan hingga Senin (18/1/2021). Tribunnews/Herudin
Puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berada di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, untuk dilakukan pemeriksaan, Sabtu (16/1/2021). Memasuki hari kedelapan, pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu masih terus dilakukan hingga Senin (18/1/2021). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

"Lalu kenapa kalau autothrottle-nya saja pesawatnya bisa roll dan pitch down? Kembali ini kita juga mencari jawabannya," tuturnya.

Autothrottle pada pesawat, ujar Nurcahyo, sebenarnya bukan komponen yang penting.

Namun, ia kembali menegaskan, pihaknya masih mencari jawaban terkait mengapa pesawat mengalami roll.

"Autothrottle sendiri bukan suatu komponen yang signifikan, yang mandatory, sehingga diizinkan rusak untuk 10 hari," katanya.

"Mengapa tidak te-recover, kenapa pesawatnya menjadi roll, ini yang kita juga belum tahu," lanjutnya.

Karena itu ia berharap cockpit voice recorder (CVR) segera ditemukan agar diketahui percakapan pilot saat insiden terjadi.

Berita Rekomendasi

"Mudah-mudahan kita bisa tahu jawabannya kalau CVR ditemukan," tandas dia.

Sebelumnya, KNKT sempat mengungkapkan dugaannya soal autothrottle menjadi penyebab Sriwijaya Air SJ-182 jatuh.

Hal ini disampaikan Nurcahyo pada Reuters, Jumat (22/2/2021) lalu.

"Ada laporan kerusakan pada autothrottle beberapa hari sebelumnya pada teknisi di log perawatan."

Baca juga: Tim DVI Polri Pastikan Belum Hentikan Proses Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ-182

Baca juga: Saat Sriwijaya Air SJ-182 Lepas Landas, Cumulonimbus Selimuti Langit Jakarta

"Tapi, kami tidak tahu apa masalahnya," ujar Nurcahyo kepada Reuters.


"Jika kami menemukan CVR, kami bisa mendengar diskusi antar pilot, apa yang mereka bicarakan dan kami akan tahu apa masalahnya," imbuh dia.

Nurcahyo menambahkan, masih belum jelas apakah sistem autothrottle menjadi penyebab Sriwijaya Air SJ-182 mengalami kecelakaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas