Sempat Muncul Selasa Pagi di Merapi, Gempa Vulkanik Dangkal Hari Ini Absen
Data pemantauan BPPTKG Yogyakarta menunjukkan hanya terjadi gempa guguran sebanyak 44 kali amplitude 3-40 mm durasi antara 11-93 detik.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Gempa vulkanik dangkal (VB) di Gunung Merapi terpantau tidak muncul lagi sepanjang Rabu (10/2/2021) dini hari hingga pagi.
Data pemantauan BPPTKG Yogyakarta menunjukkan hanya terjadi gempa guguran sebanyak 44 kali amplitude 3-40 mm durasi antara 11-93 detik.
Sementara gempa hibrid atau multiphase terjadi sebanyak 8 kali, amplitude 3-24 mm durasi 4-7 detik. Guguran lava pijar teramati 5 kali maksimal jarak luncur 1.000 meter arah barat daya.
Data periode yang sama sehari sebelumnya menunjukkan intesitas lebih tinggi. Gempa guguran tercatat 25 kali amplitude 3-20 mm durasi 10-90 detik. Lava pijar teramati terjadi 6 kali.
Gempa hibrid atau multiphase terjadi 11 kali amplitude 3-8 mm durasi 4-8 detik. Sementara gempa vulkanik dangkal tercatat satu (1) kali amplitude 70 mm durasi 19 detik.
Baca juga: Pertama Kali Muncul 2 Kubah Lava di Puncak Merapi, Terbaru di Tengah Kawah
Baca juga: Penjelasan BPPTKG Yogyakarta terkait Munculnya Kubah Lava Baru di Tengah Kawah Gunung Merapi
Baca juga: Batu-batu Jumbo dan Panas Berguguran dari Puncak Barat Daya Gunung Merapi
Petunjuk Gempa Vulkanik Dangkal di Merapi
Gempa vulkanik dangkal ini biasanya menunjukkan aktivitas permukaan, suplai magma di kedalaman kurang dari 1,5 kilometer dari puncak.
Diikuti gempa multiphase intensitas tinggi menunjukkan aktivitas vulkanik Merapi masih sangat tinggi dan harus ekstra diwaspadai kemungkinan erupsi sewaktu-waktu.
Letusan besar 2021 terjadi rabu, 27 Januari sekitar pukul 13.40 WIB. Awan panas meluncur sejauh 3.500 meter ke arah hulu Kali Boyong.
Sesudah itu, aktivitas kegempaan menurun cukup drastis. Tersisa guguran material lava dalam intensitas sedang.
Kubah lava 2021 pada 25 Januari terukur sekira 157.000 meter kubik, pada 28 Januari turun drastis tersisa 62.000 meter kubik. Namun per 4 Februari tercatat volumenya sekira 117.000 meter kubik.
Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta per 4 Februari juga menginformasikan ada kubah lava baru di tengah kawah Merapi.
Menurut Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, ini kali pertama di satu rangkaian aktivitas erupsi muncul dua kubah lava di puncak Gunung Merapi.
Kemunculan kubah lava baru itu terpantau sejak Kamis (4/2/2021) berdasarkan data visual pengamatan dari sektor tenggara (Deles). Terlihat ada perubahan morfologi di puncak gunung berapi ini.