Sempat Muncul Selasa Pagi di Merapi, Gempa Vulkanik Dangkal Hari Ini Absen
Data pemantauan BPPTKG Yogyakarta menunjukkan hanya terjadi gempa guguran sebanyak 44 kali amplitude 3-40 mm durasi antara 11-93 detik.
Editor: Setya Krisna Sumarga
Puncak kubah lava baru itu menyembul di tengah, di belakang sisa kubah lava letusan 2010 yang fisiknya terlihat di puncak bukaan kawah tenggara.
“Ada dua kubah lava, yang mengarah barat daya dan di tengah kawah,” kata Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida, lewat siaran pers daring Jumat (5/2/2021) sore.
Menurutnya, kubah lava baru itu tengah tidak persis di tengah kawah. Terkait potensi bahaya, karena bukaan kawah ke tenggara, ada potensi bahaya di sana.
“Namun, pertumbuhan kubah lava sangat lambat, dan masih kecil volumenya di tengah,” lanjut Hanik. Jika terjadi awan panas, menurutnya jarak jangkau belum sampai ke permukiman penduduk.
“Rekomendasi belum kita ubah,” tegas Hanik. Mengenai sebab mengapa muncul kubah lava, berdasarkan data hiposenter, aktivitas vulkanik membentuk sebuah cekungan dalam.
Aktivitas vulkaniknya itu kemudian melebar. Ujung kiri menembus kubah lava 1997 di puncak barat daya, sementara hiposenter kanan ujungnya muncul di tengah kawah.
Data terkini lainnya, terjadi penurunan sangat signifikan aktivitas vulkanik Gunung Merapi selepas letusan besar dan luncuran awan panas Rabu, 27 Januari 2021.
Per 4 Februari, laju pertumbuhan kubah lava rata-rata 13.000 m3/hari. Total volume kubah lava di puncak barat daya terhitung 117 ribu m3.
Sebelum letusan besar 27 Januari, volume kubah lava mencapai 158 ribu m3. Lalu pengukuran pada 28 Januari, berkurang drastis tinggal 62 ribu m3 akibat aktivitas guguran dan awan panas.
Data kegempaan, menurun drastis kecuali gempa guguran. Volume gas juga turun signifikan. Bahkan deformasi atau kembang kempis gunung sudah mencapai titik nol atau tidak ada deformasi.
Data-data ini menunjukkan saat ini sudah tidak terlihat ada tekanan magma berlebihan yang mencerminkan suplai magma baru.
Kilas Balik Aktivitas Tinggi Kamis 4 Februari
Gunung Merapi (2.930 mdpl) masih memperlihatkan aktivitas vulkanik cukup tinggi, meski kecenderungan kegempaan bergerak turun.
Guguran lava terus terjadi dalam frekuensi lumayan intensif, seperti diamati secara visual oleh Tribunjogja.com sepanjang Kamis (4/2/2021) dan Selasa (9/2/2021) pagi hingga siang.